Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menarik Pelajaran dari Kasus Corby

27 Mei 2017   07:38 Diperbarui: 27 Mei 2017   09:24 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini media Australia, Indonesia dan dunia kembali dihiasi berita kontroversi kasus dan  pembebasan Schapelle Corby.  Jika tidak ada halangan Corby hari ini setelah membereskan administrasi yang diperlukan akan segera dideportasi ke Australia.

Kasus Corby ini memang menarik perhatian pemberitaan dunia terutama di Australia mulai dari penangkapan, pengadilan, pelaksanaan hukuman, pengurangan hukuman sampai sebentar lagi pembebasannya.

Banyak stasiun TV Australia yang sudah mulai meliput persiapan pembebasan ini secara live.  Puncaknya diperkirangan besok pagi mulai pukul 5.30 pagi  waktu setempat akan banyak stasiun TV yang meliput kedatangan rutu marijuana ini di Australia.

Publik Australia di saat awal persidangan kasus ini sampai diputuskan memang terbelah karena masih banyak kalangan yang percaya bahwa Corby tidak bersalah dan dijebak.  Saat itu berbagai gerakan seperti boikot kunjungan ke Bali didengungkan oleh sekelompok orang. Namun kini banyak yang bertanya tanya kemana para pendukung Corby sekarang yang dulu sangat menggebu membela Corby?

Pengajuan pengampunan ke presiden dan dikabulkan permintaan ini oleh Presiden SBY tentu saja mengimplikasikan bahwa Corby mengakui perbuatannya dan menghapuskan semua gonjang ganjing  pendapat yang mengatakan dia tidak bersalah.

Bagi masyarakat Australia dua kasus besar yaitu kasus Corby dan pelaksanaan hukuman mati 2 anggota Bali Nine Andrew Cahn dan Myuran Sukumaran telah membukakan mata bahwa kasus ini merupakan kasus kejahatan yang harus diperangi bersama.

Australia kini tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki permasalahan besar dalam menghadapi penyelundupan, produksi dan peredaran narkoba.  Tidak tanggung tanggung diduga Australia menjadi salah satu  target sindikat internasional dalam peredaran narkoba ini.

Dengan kondisi seperti ini Australia kini menyatakan dirinya sebagai negara darurat narkoba dan akan melakukan perang terhadap narkoba ini.  Sudah tidak terhitung biaya kesehatan yang harus dikeluarkan untuk melakukan pengobatan dan rehabilitasi pengguna narkoba di negara ini yang menggerus keuangan negara.

Demikian juga sudah tidak terhitung lagi jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat pengguna narkoba yang melakukan tindakan kriminal.  Narkoba kini menyusup di hampir semua lapisan masyarakat di Australia.

Bagi Indonesia dua kasus besar yang menyedot perhatian dunia ini juga menjadi pelajaran yang sangat berharga.  Proses pengadilan yang independen, transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku sangat diperlukan untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia tegas dalam menegakkan hukum.

Hal lain yang juga perlu mendapat perhatian adalah kekebasan media dalam meliput kasus harusnya tidak tak terbatas.  Kebebasan media meliput dua kasus besar ini menjadikan kasus kriminal ini seolah menjadi sinetron kemanusiaan  yang berjilid jilid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun