Jika tidak ada aral melintang, maka pada tanggal 27 Mei pukul 00.01 dinihari nanti Schapelle Corby si ratu Marijuana akan menikmati kekebasan yang selama ini dirindukannya.
Mungkin sudah banyak yang melupakan terkait kisah Schapelle Corby warganegara Australia yang pernah menggemparkan tidak hanya Indonesia namun juga dunia.
Paling tidak ada dua hal yang membuat geger, yaitu pertama penangkapan Corby yang ketika itu berusia 27 tahun dan berprofesi sebagai ahli kecantikan karena kedapatan membawa 4,2 kg marijuana dan kedua adalah pengampunan Corby oleh Presiden yang menimbulkan kontroversi yang membuat Corby dapat menjalani tahanan luar sejak tanggal 10 February 2014 yang lalu.
Pada saat kebebasannya nanti usia Corby mendekati 40 tahun setelah sekitar 12 tahun yang lalu dirinya dinyatakan terbukti menyelundupkan marijuana.
Kasus Corby memang mendapatkan perhatian yang luar biasa dari media dua negara karena hanya ada dua warga asing penghuni penjara Kerobokan yang mendapatkan “pengampunan”.
Oleh media Australia Corby memang dinobatkan sebagai terpidana narkoba yang paling popular setelah Lindy Chamberlain. Tidak terhitung lagi sudah berapa berita dan artikel yang memberitakan dan membahas kasus Corby ini. Bahkan entah sudah berapa buku yang ditulis khusus untuk Corby ini.
Banyak kalangan baik di Indonesia maupun di Australia membandingkan keberuntungan nasib Corby dengan anggota sindikat narkoba Bali Nine yang dihukum sangat berat dan bahkan dua diantaranya sudah dihukum mati.
Nasib Myuran Sukumaran dan Andrew Chan memang tidaklah sebaik Corby, karena walaupun dengan dukungan dan tekanan yang luar biasa dari berbagai pihak dari Australia dan negara lainnya. Walaupun kasus ini sempat membuat hubungan kedua negara tegang, tetap saja kedua orang ini akhirnya dihukum mati.
Corby memang tampaknya tidak pernah lepas dari berita dan gossip termasuk salah satunya yang terkait dengan kehamilannya dengan pacarnya Ben Panangian yang juga pernah menjadi terpidana narkoba. Corby dan Ben Panangian bertemu di penjara Karobokan. Bahkan diisukan bahwa Ben akan menyiapkan pesawat pribadi untuk membawa Corby ke dunia bebasnya setelah dia benar benar mendapatkan kekebasannya (The Australian).
Bagi Corby isu dan gossip yang menimpanya ini memang sulit untuk ditepis atau dibantah, karena selama masa pembebasannya bersyaratnya dia tidak boleh berbicara dan berhubungan dengan media. Jika hal ini dia lakukan, maka dia dianggap melanggar aturan pembebasan bersyarat dan tentunya akan dijebloskan kembali ke dalam penjara.
Diperkirakan di hari pembebasannya nanti Corby akan didoportasi secepatnya dengan menggunakan pesawat paling awal yang menuju Perth Australia.
Pada hari pembebasan Corby nanti, tentunya Corby kembali akan menjadi sorotan media dalam dan luar negeri mengingat julukan ratu marijuana yang telah terlanjur melekat pada dirinya dan juga keberuntungannya karena telah mendapatkan “pegampunan” sehingga Corby dapat menikmati kebebasan.
Sikap dan prilaku Corby ketika nantinya telah menikmati kekebasan memang sulit diprediksi. Ada kemungkinan Corby menerima kenyataan dan kebaikan Indonesia dan melupakan masa lalunya dan memulai membuka lembaran hidup barunya.
Namun sebaliknya ada kemungkinan Corby akan mulai berkicau kembali terkait pendapat dirinya yang menganggap dijebak oleh petugas Indonesia yang telah diberi “label” korup olehnya. Demikian juga kemungkinan Corby akan berkicau terkait standar fasilitas penjara Kerobokan yang selama ini dihuninya sebagai penjara yang sangat tidak manusia.
Begitu Corby memasuki pesawat pada hari kebebasannya nanti, dia akan diberitahukan bahwa dirinya yang pernah menjadi terpidana narkoba tidak akan pernah dapat menginjakkan kakinya di bumi Indonesia lagi selama hidupnya.
Semoga kasus Corby ini menjadi pelajaran kita bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H