Disamping itu orang dengan tipe ini percaya bahwa hidup nya berada dalam lingkungan yang membahayakan  yang membuat dirinya membenarkan sikapnya untuk berbuat sesuatu yang buruk pada orang lain karena mengganggap bahwa orang lain akan berbuat buruk terhadap dirinya.
Orang yang tidak toleran biasanya juga menunjukkan kekakuan sifat dan sikapnya. Kekakuan orang yang tidak toleran ini biasanya hanya mempercayai adanya dua pilihan saja, yaitu mengendalikan orang  lain atau dikendalikan oleh orang lain dan tidak ada ruang diantara dua pilihan ini.
Faktor lain yang cukup dominan yang membuat seseorang memiliki toleransi yang rendah adalah rasa iri pada orang lain.  Rasa iri ini biasanya mengarah pada kemarahan kepada orang lain yang memiliki sesuatu yang  tidak dimiliki oleh dirinya.
Orang yang memiliki sikap tidak toleran ini biasanya sulit untuk keluar dari permasalahannya, karena biasanya dia tidak menyadari bahwa sikap tidak toleran ini merupakan bentuk kelainan psikologis. Sikap ini akan terus berkembang jika orang ini hidup dan berkumpul dengan orang yang memiliki  sikap yang hampir sama dengan dirinya atas dasar merasa lebih aman di dalam kelompok ini.
Terapi psikologis memang diperlukan untuk mengurangi atau menyembuhkan kelainan ini untuk mengidentikasi penyebabnya dan mencari jalan keluarnya. Namun sayangnya banyak orang yang tidak menyadari bahwa sikap tidak toleran ini adalah kelainan psikologis dan menganggap bahwa sikap tidak toleran ini merupakan sesuatu yang wajar.
Rujukan:  satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H