Mungkin banyak yang bertanya mengapa sampai NASA melakukan misi khusus pendaratan di asteroid 16 Psyche yang diperkirakan akan memakan waktu selama 7 tahun untuk mencapainya dan menghabiskan biasa sebesar US$450 juta ini?
NASA merencanakan akan mengirimkan misinya pada tahun 2023 mendatang dan diharapkan tiba di asteroid ini pada tahun 2030 dan akan mengorbit di asteroid ini selama 20 bulan untuk mengambil data.
Asteroid 16 Psyche yang ditemukan pada tahun 1852 ini memang sangat unik dan merupakan satu satunya  benda angkasa yang hampir seluruhnya terbuat dari metal.  Asteroid ini  merupakan planet mini ke 16 yang berhasil ditemukan. Sebagai bagian dari keunikan asteroid ini para ilmuwan menamakannya dengan Psyche yang diambil dari nama salah seorang dewi Yunani kuno.
Mengapa Psyche istimewa?
Posisi asteroid Psyche yang terletak tersembunyi  diantara planet Mars dan Yupiter memang menarik perhatian para ilmuwan. Ukuran asteroid ini lebarnya hanya 210 km dan tergolong sebagai asteroid yang cukup besar.
Bahan pembentuk asteroid yang semuanya terdiri dari metal memang sangat unik dan belum pernah ditemukan. Keunikan inilah yang membuat para ilmuwan NASA terarik untuk mempelajari sejarah pembentukan dan matal apa saja yang dikandung asteroid ini.
Bahan pembentuk asteroid ini hanya akan ditemukan di inti bumi, matahari ataupun planet lainnya. Jadi jika para ilmuwan ingin mempelajari materi pembentuk seperti asteroid Psyche ini, harus melakukan penggalian bumi sedalam 4000 km dan tentunya dengan temperatur yang super panas yang mencapai 5000 oC untuk mencapai inti bumi.
Diduga asteroid ini pembentukannya dimulai ketika  asteroid ini masih dalam bentuk  protoplanet di awal pembentukan sistem tata surya.
Sebagain besar benturan antar planet di era awal pembentukan sistim tata surya ini memang dalam kategori minor dan planet yang selamat dan berhasil melalui masa ketidak teraturan ini selanjutnya akan mengalami masa stabil dan kita kenal sebagai planet yang ada saat ini.
Namun bagi sebagian planet tabrakan antar planet ini sedemikan sering dan hebatnya sehingga menghancurkan sebagian besar lapisan bebatuan dan materi lainnya  yang membungkus inti planet.
Hasil dari trabrakan ini membuat asteroid yang sebelumnya berbentuk planet ini kini seolah olah hanya tinggal intinya saja. Â Oleh sebab itu, Â asteroid ini menjadi sangat unik karena merupakan satu satunya benda dangkasa yang hampir semuanya terbuat dari metal.
Kontribusi bagi IPTEK
Memperlajari permukaan dan kandungan dari asteroid ini akan menjadi sangat menarik karena para ilmuan dapat mengekstrapolasi hasil penelitian ini nantinya pada inti bumi dan matahari yang diperkirakan materi pembentuknya hampr sama dengan asteroid 16 Psyche ini.
Dalam melakukan misi ini NASA akan mengirimkan  pesawat  ruang angkasa bertenaga surya namun hanya dapat mengorbit di lintasan asteroid ini saja karena asteroid ini tergolong kecil dan permukaannya sulit untuk didarati.
Pesawat ruang angkasa tidak berawak ini akan dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih, termasuk didalamnya peralatan magnetometer untuk mengukur aktivitas medan magnet asteroid ini.Â
Diamping itu berbagai kamera canggih yang dipasang di pesawat  ini diharapkan akan memetakan permukaan asteoid yang sangat uni ini.
Para ilmuwan memang mulai menganlisa lebih serius asteroid ini sekitar 30 tahun yang lalu dengan cara mengirimkan gelombang radar ke asteroid ini dari teleskop Arecibo di Puerto Rico.Â
Walaupun belum dapat memastikan komposisi kimia pembentuk asteroid ini, para ilmuwan berhasil meidentifikasi bawa asteroid ini terbuat dari campuran besi dan nikel yang merupakan bahan umum pembentuk inti planet.
Kebanyakan asteroid yang jatuh di bumi komposisi metalnya menyerupai metal pembentuk asteroid 16 Psyche ini.
Tampaknya penantian kita selama 13 tahun sejak saat ini cukup berharga untuk mengetahui topografi asteroid ini secara lebih detail, bahan pembentuk dan juga sejarah terbentuknya asteroid ini yang tentunya akan memberikan gambaran yang hampir sama dengan bahan pembentuk inti bumi yang kita huni saat ini.
Sumber: satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H