Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menelusuri Adelaide River, menikmati bebasnya satwa liar Australia

10 April 2017   09:46 Diperbarui: 18 April 2017   13:26 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elang liar juga menarik perhatian. Photo: doc pribadi

Biasanya buaya tertarik dari getaran baling baling kapal motor. Setelah dihentikan buaya mulai tertarik dan berenang  menghampiri kapal.  Selanjutnya jika buaya liar sudah mendekat, pemandu memercikan umpan berupa bongkahan daging yang digantung pada  tiang semacam pancing berukuran 3  meter.

Buaya selanjutnya mendekati umpan tersebut tanpa rasa takut dengan orang yang ada di kapal kecil tersebut.  Bahkan sebaliknya justru orang di kapal tersebutlah yang mulai dihinggapi rasa takut melihat buaya besar dari jarak yang sangat dekat yang hanya dipisahkan dengan dinding tipis kapal saja.

 Setelah beberapa lama dengan teknik menggoda buaya, pemandu akan mengetahui kapan  saat buaya akan mengambil umpan.  Di saat itulah pemandu meninggikan umpan dan buaya melompat untuk menggapai umpan tersebut.

Potongan daging digunakan untuk menarik perhatian buaya. Photo: Doc Pribadi
Potongan daging digunakan untuk menarik perhatian buaya. Photo: Doc Pribadi
Buaya jantan berukuran 6 meter ini tertarik dengan getaran baling baling kapal dan umpan. Photo: Doc. Pibadi
Buaya jantan berukuran 6 meter ini tertarik dengan getaran baling baling kapal dan umpan. Photo: Doc. Pibadi
Photo: Doc. pribadi
Photo: Doc. pribadi
Photo: Doc. Pribadi
Photo: Doc. Pribadi
Photo: Doc Pribadi
Photo: Doc Pribadi
Photo: Doc. Pribadi
Photo: Doc. Pribadi
Photo: Doc Pribadi
Photo: Doc Pribadi
Photo: Doc pribadi
Photo: Doc pribadi
Photo doc. pribadi
Photo doc. pribadi
Momen seperti ini memang mengasyikkan sekaligus mencekam mengingat buaya besar dengan ukuran mencapai 6 meter ini adalah buaya liar yang setiap saat dapat memangsa manusia jika kita tidak hati hati.

Buaya liar baik yang hidup di sungai maupun di wilayah pantai Australia ini memang menjadi perhatian khusus pemerintah mengingat cukup sering buaya dengan ukuran raksasa ini memangsa manusia.

Disamping dapat melihat atraksi jumping crocodile, para petualang dapat menikmati kehidupan ratusan elang liar yang menghuni kawasan sepanjang sungai tersebut dan juga kerbau liar yang hidup di bantaran sungai.

Buaya betina ini berukuran 3 m. Photo. Doc. pribadi
Buaya betina ini berukuran 3 m. Photo. Doc. pribadi
Kerbau liar di wilayah utara Australia ini menurut sejarah didatangkan dari Bogor di era pemerintahan Presiden Soekarno. Mengingat alam dan habiatnya yang sangat mendukung kerbau ini berkembang biak dengan pesat dan menjadi kerbau rawa liar yang mendatangkan masalah tersendiri bagi Australia karena kerusakan alam yang ditimbulkannya.

Di sepanjang sungai ini dipenuhi dengan satwa liar. Pohto: Doc Pribadi
Di sepanjang sungai ini dipenuhi dengan satwa liar. Pohto: Doc Pribadi
Elang liar juga menarik perhatian. Photo: doc pribadi
Elang liar juga menarik perhatian. Photo: doc pribadi
Secara periodik kerbau liar ini secara masal diburu, ditangkap dan diekspor keluar negeri untuk mengontrol populasinya.

Perpaduan alami keindahan alam, kehidupan liar dan suasana alami yang tidak terjamah manusia membuat tentunya pertualangan ni menjadi sangat istimewa.

Indonesia perlu belajar mengelola lingkungan

Keberadaan buaya air asin di sungai sungai dan juga di wilayah pesisir  di wilayah utara Australia ini ternyata dapat dikelola dan dimanfaatkan keberadaannya dengan sangat baik melalui wisata alam yang tentu saja sangat menarik.  Disamping keindahan alam yang terproteksi dengan baik, kehidupan satwa liar ini dibiarkan secara alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun