Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Perlu Belajar dari Skandal Daging Brasil

22 Maret 2017   03:31 Diperbarui: 22 Maret 2017   13:00 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu ini dunia dihebohkan dengan skandal daging Brazil yang semakin meluas.  Skandal ini terkait dengan tidak layaknya kualitas daging dan daging olahan yang diekspor ke berbagai negara dan juga untuk konsumsi dalam negeri Brazil.

Dari hasil penyelidikan daging sapi dan daging ayam Brazil yang diekspor tidak memenuhi standar kualitas dan kesehatan seperti daging yang tidak layak konsumsi dan daging yang mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonela.

Skandal ini menurut hasil penyelidikan pihak berwenang melibatkan 21 dari perusahan pengolahan daging dan  eksportir tersbesar di Brazil dari sekitar 4.800 perusahaan pengolahan daging sapi dan daging ayam yang ada di Brazil.

Diperkirakan skandal ini sudah berlangsung tahunan  akibat dari lemahnya pengawasan dan korupsi yang merajalela yang membuat pihak berwenang yang memberikan serfifikasi berhasil disuap oleh perusahaan eksportir besar dalam mengeluarkan sertifikat tanpa melakukan pemeriksaan.

Kolusi antara pengusaha dan pihak berwenang ini mengakibatkan daging dengan kualitas rendah dan tidak layak dikonsumsi dan juga termasuk daging olahan berhasil lolos dan diekspor.

Skandal ini tidak  menghancurkan reputasi Brazil sebagi pengekspor daging sapi dan daging ayam terbesar di dunia, namun diperkirakan akan mempengaruhi prekonomian nasional Brazil.

Saat ini Brazil tercatat teelah mengekspor produksi daging dan diging olehannya ke 150 negara di dunia termasuk di dalamnya China, Uni Eropa, Jepang, Hongkong, Saudi Arabia, Rusia dll.

Pada tahun 2016 lalu nilai ekspor daging Brazil mencapai US5,9 milyar untuk daging ayam dan US4,3 milyar untu daging sapi. Nilai ekspor daging Brazil  secara keseluruhan termasuk dengan daging olahan mencapai $17,9 milyar.

Penghentian impor daging dari Brazil yang telah diumumkan oleh Uni Eropa, China, Korea Selatan  dan Hongkong tentunya akan berpengaruh besar pada perekonomian Brazil yang saat ini sedang berusaha keras keluar dari resesi yang menimpanya.

China tercatat sebagai pengimpor daging dari Brazil terbesar yaitu hampir mencapai 30% dari ekspor daging Brazil secara keseluruhan. Demikian juga dengan Korea Selatan yang mengimpor 80% dari kebutuhan daging yamnya yang berjumlah 107.400 ton berasal dari Brazil.

Potensi kerugian akibat skandal daging yang berdampak pada penghentian ekspor daging ini mencapai US$3,5 milyar atau setara dengan 0,2% dari GDP Brazil.

Tidak pelak lagi skandal ini telah menghancurkan tidak hanya reputasi Brazil sebagai pengekspor daging terbesar di dunia namun juga menghancurkan perekonomianya.

Bagi Indonesia yang sebagian kebutuhan daging nasionalnya tergantung pada impor, rencana pengalihan asal negara impor sapi hidup dan daging ke negara selain Australia dan Selandia Baru tentunya memasuki era baru, karena negara Amerika  Latin juga dipertimbangkan sebagai sumber daging impor Indonesia.

Kehatian hatian yang luar biasa harus diberlakukan mengingat rencana impor dari negara lain tidak hanya terkait dengan keamanan pasokan sapi hiduip dan daging semata, namun juga keamanan pangannya.

Penyakit kronis seperti lemahnya pengawasan dan juga korupsi serta suap menyuap dalam industri daging ini tidak hanya berlaku di negara berkembang saja, namun juga berlangsung kronis di negara yang dianggap sudah terlepas dari masalah ini.

Pengalaman Brazil yang mengalami kehancuran reputasi tentunya harus dibayar mahal akibat kehilangan kepercayaan akibat lemahnya pengawasan dan kronisnya korupsi sehingga sertifikat kualitas yang diberikan oleh lembaga berwenang yang seharusnya menjamin keamanan produk ternyata sudah tidak dapat dipercaya lagi.

Semoga Indonesia dapat belajar dari skandal daging yang sedang menimpa Brazil ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun