Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengenal Palpitasi, Jantung Berdebar Setelah Makan

17 Februari 2017   05:21 Diperbarui: 17 Februari 2017   09:47 19346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Palpitasi biasanya dihubungkan dengan mengkonsumsi makanan dalam porsi besar. Ilustrasi: www.healthline.com

Kemaren saya mendapatkan keluhan dari kolega yang menceritakan bahwa jantungnya berdebar dan denyutnya lebih lebih cepat setelah makan siang. Hal yang lebih mengkhawatirkannya adalah kondisi ini berlangsung hampir satu jam. Keluhan ini menurutnya sudah beberapa kali terjadi dan dia sangat khawatir jika ada kelainan pada jantungnya.

Kekhawatiran ini memang cukup beralasan apalagi bagi yang tiba-tiba mengalami kondisi seperti ini dan mau tidak mau akan berpikir bahwa ada sesuatu dengan jantungnya.

Apa itu Palpitasi?

Kondisi yang dikeluhkan oleh kolega saya tersebut dalam bahasa umum dinamakan palpitasi yaitu kondisi jantung berdebar setelah makan. Pada umumnya palpitasi mulai dirasakan setelah makan dan dapat berlangsung dalam kisaran waktu beberapa menit sampai dengan hitungan jam tergantung tingkat keparahan  palpitasi ini dan juga apa yang menyebabkannya.

Dari berbagai literatur, palpitasi yang terjadi setelah makan biasanya terkait dengan makan dengan porsi besar. Dalam keadaan normal setelah makan biasanya darah dialirkan ke saluran pencernaan untuk membantu proses pencernaan makanan.

Volume darah yang dialirkan ini sangat tergantung pada seberapa besar makanan yang kita konsumsi. Volume  darah yang dialirkan akan mencapai puncaknya sekitar 25-40 menit setelah makan dan terus belanjut sampai dengan 1-2 jam.

Dalam mengalirkan darah ke saluran pencernaan ini, jantung biasanya mengkompensasinya dengan bekerja lebih keras. Kerja jantung yang lebih keras ini dapat mengakibatkan denyutnya lebih cepat yang dikenal dengan tachycardia dan juga palpitasi.

Apa yang memicunya?

Pada umumnya palpitasi dan tachycardia yang terjadi setelah makan disebabkan oleh porsi makanan yang kita makan besar atau terlalu besar dan cara makan yang terburu buru, namun di samping itu ada beberapa penyebab lainnya.

Jenis makanan yang kita konsumsi yang dapat menyebabkan palpitasi adalah kafein, alkohol, makanan yang sensitif bagi tubuh kita yang selama ini tidak kita sadari, MSG (monosodium glutamate), makanan yang mengandung sodium tinggi dan nitrat, makanan yang mengandung gluten serta makanan mengandung gula tinggi.

Jika kita mengkonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi. Kadar gula tinggi akan menyebabkan pancreas kita memproduksi insulin dalam jumlah lebih banyak.  Jika jumlah insulin yang dikeluarkan terlalu banyak, maka kadar gula darah akan menurun drastis. Turunnya kadar gula darah ini akan memicu pelepasan adrenalin kedalam sistem dan menyebabkan palpitasi.

Penyebab lain terjadinya palpitasi lain adalah kerja syaraf vagus yang merupakan bagian dari sistem syaraf cranial. Syaraf vagus ini biasanya membawa pesan dari otak untuk membantu mengatur pernafasan, pencernaan, pandangan dan detak jantung.

Tekanan yang terjadi di abdomen yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan terlalu banyak, asam lambung tinggi, dan juga kembung akan menstimulasi syaraf vagus ini yang berujung pada ketidak teraturan denyut jantung

Faktor lain  yang mungkin  menjadi penyebab terjadinya palpitasi adalah obat obatan yang kita konsumsi bersama makanan. Jenis obat-obatan yang dapat menyebabkan palpitasi ini meliputi obat ashma, pseudoephedrine dan thyroid.

Apa yang harus dilakukan?

Palpitasi yang terkait dengan makanan umumnya tidak berbahaya namun tentunya sangat mengganggu.

Jika kita  baru pertama kali mengalami palpitasi ada baiknya melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya  apakah hal ini disebabkan karena hal hal  yang telah diuraikan di atas atau merupakan gejala penyakit kardiovaskular.

Namun jika kita merasakan gejala yang mendekati gejala serangan jantung seperti sakit pada tangan, merasakan tekanan dan sakit di dada, lemas dan kesulitan bernafas kita wajib memeriksakan diri pada dokter.

Dalam mendeteksi penyebab pasti makanan apa yang menyebabkannya ada baiknya kita mencatat jenis makanan yang kita konsumsi selama beberapa  waktu  dan menganalisa reaksinya.  Melalui cara ini  kita akan dapat mendeteksi apa yang menyebabkan terjadinya palpitasi dan tachycardia dan menghindari mengkonsumsi jenis  makanan tersebut.

Jika memang sudah dapat kita deteksi bahwa porsi makanan lah yang menyebabkannya, maka hindarilah porsi makanan besar dan makan secara terburu-buru. Makanlah dengan porsi kecil dalam lebih sering  dalam seharinya.

Di samping itu mengurangi penyebab stress dan kegelisahan perlu juga dilakukan untuk mengurangi kejadian palpitasi ini. Hal ini dapat dilakukan melalui latihan yoga, tai chi, aromaterapi dan metode pengurangan stress lainnya.

Jadi palpitasi atau jantung berdebar dan juga tachycardia jantung yang berdenyut lebih cepat setelah makan pada umumnya tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan mengubah pola hidup anda.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga,Empat,Lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun