Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pelacuran Ilmu dalam Polling Pilkada

16 Februari 2017   05:12 Diperbarui: 16 Februari 2017   10:41 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: rlv.zcache.com

Jika suatu lembaga survei menyampaikan hasil polling dengan margin of error sebesar 5% hal ini bermagna bahwa jika ada orang lain melakukan survei dengan metode yang sama maka peluang untuk mendapatkan hasil pooling yang sama adalah sebesar 95%.

Dalam ilmu yang membutuhkan presisi tinggi seperti penerbangan dan teknologi nano ruang margin or error ini sangat kecil sekali bahkan menacapai 0,01%.  Sebagai contoh dalam membuat satu baut untuk komponen pesawat yang sangat vital harus benar benar akurat.

Melacurkan ilmu

Hasil yang sangat berbeda yang dikeluarkan oleh suatu lembaga survei merupakan akumulasi dari pengambilan sampel yang bias yang memang ditujukan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan untuk melihat dukungan bagi kandidat tertentu. Pengambilan sampel yang “disengaja salah” atau dalam ilmu statistik dinamakan systematical error ini kemudian diperkuat lagi dengan struktur pertanyaan pertanyaan yang juga dirancang untuk meningkatkan popularitas kandidat tertentu.

Dua unsur inilah yang berperan besar dalam menghasilkan perbedaan yang mencolok. Sedangkan untuk faktor ketiga alat statistik yang digunakan rasanya sudah menggunakan alat yang umum digunakan untuk menganalisa data. Hal lain yang mungkin juga terjadi adalah “menukangi” data kuisener yang masuk agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

Tindakan tindakan seperti ini dalam ilmu pengetahuan sama sekali tidak dibenarkan karena melanggar kaidah filosofi ilmu yang menjunjung tinggi kebenaran seperti yang telah diuraikan di atas. Bagi orang orang yang mengaku ilmuwan yang berada di balik suatu lembaga survei, jika tindakan tidak terpuji ini dilakukan maka Anda termasuk golongan yang melacurkan ilmu pengetahuan. Tindakan melacurkan ilmu pengetahuan ini merupakan tindakan yang paling rendah dalam dunia ilmiah.

Dari segi sosial mungkin lembaga survei ini hanya akan mendapatkan sentimen negatif berupa kehilangan kepercayaan masyarakat. Namun dari segi ilmu pengetahuan dan filosofi ilmu pengetahuan tindakan orang-orang yang mengaku ilmuwan ini merupakan tindakan paling hina yang sama tabu dilakukan dalam dunia ilmiah.

Saran saya hanya satu, jika anda yang melakukan itu ilmuwan maka segeralah kembali ke jalan yang benar dengan mematuhi norma kejujuran yang selalu menjadi acuan dan  kebanggaan dunia ilmiah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun