Pemindai sidik jari yang ada di tombol bagian depan dipindahkan kebagian belakang . Â Namun banyak kalangan yang menduga bahwa masih ada kemungkinan keputusan ini berubah sebelum peluncuran resminya.Â
Baterai menjadi kunci utama pemulihan reputasi Samsung. Â Oleh sebab itu sejak tragedi Samsung Galaxy Note 7, Â Samsung bekerja keras dan telah menghabiskan dana sebesar $170 juta untuk menjamin keamanan produknya dan menambahkan sistem pengujian keamanan produknya yaitu dengan pemeriksaan Sinar X untuk setiap bateri yang dipasang.
Keistimewaan produk Galaxy Note  S8 ini memang sebagian besar masih menjadi rahasia yang berlum terungkap, namun diprediksi akan ada kejutan yang dibuat Samsung terkait dengan produk terbarunya ini.
Pembelajaran yang berharga
Tragedi Samsung Galaxy Note 7 menyebabkan Samsung kehilangan reputasinya.  Akibat dari tragedi ini Samsung sebagai raja Smartphone di tingkat global kehilangan posisi pertamanya.
Di tiga bulan terakhir pada  tahun 2016 lalu setelah tragedi ini,  posisi tersebut diambil alih oleh Apple. Data yang didapat dari Wall Street Journal menunjukkan bahwa angka penjualan smartphone produk Apple menguasai 17,8% diikuti oleh Samsung (17,7%), Huawei (10,2%), Oppo (6,9%), Vivo (4,8%) dan produk lainnya (42.6%).
Samsung memang terkena pukulan yang sangat telak akibat tragedi ini, namun menangisi nasib bukanlah tipe orang Korea selatan. Â Kerja cepat menyelidiki kegagalan produk dan bangkit dengan teknologi baru yang lebih canggih dan lebih aman tampaknya akan segera memulihkan reputasi Samsung ini.
Akankah Samsung Galaxy S8 menjadi produk andalan yang dapat memulihkan reputasi Samsung? Kita tunggu saja produk baru yang akan segera diluncurkan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H