Jika ada teman atau bahkan istri sendiri yang mengeluhkan bahwa perasaan dan kesehatannya terasa berbeda ketika mengandung bayi yang berbeda jenis kelamin sebaiknya anda tidak menyikapinya dengan sinis namun bahkan sebaliknya harus memahaminya bahwa keluhan itu tidak dibuat buat.
Sering kali kita menyaksikan di setiap kehamilan tingkah laku, kondisi kesehatan, morning sickness dan juga cara dan macam ngidamnya berbeda beda. Di masyarakat kondisi ini sering dikatakan sebagai “bawaan bayi”
Pendapat ini walaupun tidak didasarkan pada bukti ilmiah tidaklah terlalu salah, Baru baru ini para peneliti dari The Ohio State University Wexner Medical Center berhasil menguak rahasia tersebut.
Hasil studi terdahulu memang sudah banyak yang menduga bahwa perbedaan kondisi kesehatan seorang ibu yang mengandung bayi laki laki dan perempuan ini kemungkinan ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi yang dikandungnya.
Dugaan ini juga terkait dengan kebiasaan yang berbeda ketika mengandung bayi dengan jenis kelamin berbeda termasuk jenis ngidamnya, morning sickness dan juga hal hal lain yang dirasakan oleh ibu hamil.
Apa sebenarnya yang terjadi?
Hasil penelitian yang dipublikasikan di the journal Brain, Behavior and Immunity minggu pertama bulan February 2017 lalu menyimpulkan bahwa perbedaan kondisi kesehatan dan perasaan wanita ketika mengandung bayi dengan jenis kelamin berbeda ini terkait dengan sistim kekebalan tubuhnya saat hamil.
Salah satu penyebab yang berhasil diunggap adalah yang terkait dengan level cytokine dalam darahnya. Pada saat mengandung bayi perempuan, ibu menghasilkan lebih banyak pro-inflammatory cytokines ketika terpapar bakteri dan faktor lain yang memicu sistem kekebalan tubuh.
Inflamasi ini berperan vital dalam sistem kekebalan terutama saat dalam proses penyembuhan luka dan juga merespon jika ada virus, bakteri dan sakit kronis. Namun demikian inflamasi ini akan mengakibatkan stress bagi tubuh dan berperan besar dalam timbulnya gejala sakit seperti kelelahan dan terasa tidak bertenaga.
Kondisi inilah yang menyebabkan wanita yang sedang mengandung bayi perempuan, mengalami gejala medis yang lebih sering dan beragam termasuk di dalamnya asma.
Hasil penelitian ini sangat membantu dokter dalam mendiagnosa sakit yang dialami oleh wanita yang sedang hamil. Dalam hal ini jenis kelamin bayi berperan besar dalam menentukan bagaimana tubuh wanita hamil memberikan reaksi yang berbeda terhadap virus, infeksi dan kondisi penyakit kronis lainnya seperti asma.
Hal ini penting untuk dimengerti karena respon tubuh ibu yang berbeda ini juga akan mempengaruhi kesehatan bayi yang dikandungnya.
Inflamasi selama kehamilan ini juga mempengaruhi pada fetus seperti misalnya kapan bayi itu akan dilahirkan. Disamping faktor ini diduga masih ada faktor lain yang mempengaruhi status dan tingkat inflamasi, yaitu hormon sex yang ada di plasenta.
Fungsi kekebalan tubuh selama kehamilan perlu dijaga
Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya menjaga fungsi kekebalan ibu selama kehamilan, namun bukan berarti harus ditingkatkan.
Fungsi kekebalan tubuh ibu selama kehamilan ini dapat dijaga dengan antara lain dengan cara mengkonsumsi sayuran hijau dan melakukan aktivitas yang dapat membuat lebih rileks seperti meditasi.
Hal terpenting yang tidak boleh dilewatkan tentunya adalah melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin selama periode kehamilan.
Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H