Materpiscis attenboroughi nenek moyang ikan yang ditemukan di Australia Barat. Sumber: Museum Victoria
Diperkirakan jenis ikan ini sudah ada sejak 380 juta tahun lalu. Keunikan ikan ini adalah melahirkan anak bukan bertelur dan memiliki tali pusar. Anak ikan ini terhubung dengan plasenta induknya sampai dianggap dapat mandiri.
Kupu-kupu unik yang ada pola warna mata hitam yang dinamakan black-eyed satyr ditemukan di hutan tropis di wilayah amazon di Venezuela, Colombia dan Brazil. Spesies kupu-kupu ini dinamakan Euptychia attenboroughi.
Euptychia attenboroughi kupu kupu langka. Sumber: Andrew Neild/Natural History Museum
Pada tahun 2012 laba-laba goblin yang dikenal sebagai
Prethopalpus attenboroughi juga mengabadikan namanya. Laba-laba ini sangat unik karena hanya berukuran 1 mm saja ditemukan di pulau Horn di Torres Strait di Queensland, Australia.
David bersama laba laba goblin nya. Photo: i.dailymail.co.uk
Hewan berikutnya yang menggunakan namanya adalah landak bermoncong panjang yang dinamakan
Zaglossus attenboroughi yang merupakan hewan langka yang ditemukan di pengunungan di wilayah
Papua,
Indonesia.
Zaglossus attenboroughi landak bermoncong panjang yang ditemukan di pegunungan di Papua. Sumber: imgs.mongabay.com
Hewan ini telah lama diburu oleh masyarakat setempat sebagai makanan istimewa, sehingga membuat hewan ini menjadi langka. Namun pada tahun 2015 lalu ternyata hewan ini berhasil ditemukan kembali.
Tidak pelak lagi Sir David Attenborough dapat dikatakan tokoh pelestari fenomenal yang namanya paling banyak diabadikan sebagai hama spesies hewan. Di samping itu masih banyak lagi daftar nama spesies hewan dan tanaman yang juga dinamakan dengan dengan mengabadikan namanya.
Sir David Attenborough yang memiliki nama asli David Frederick Attenborough adalah adik dari aktor Lord Richard Attenborough.
Mungkin di awal karirnya sebagai presenter program “Zoo Quest” BBC pria yang kini berusia 91 tahun lulusan Natural Sciences dari Cambridge University ini tidak menyangka bahwa kelak di kemudian harinya nama mendominasi dunia dan akan dikenal sebagai tokoh konservasi sepanjang masa.
Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya