Campbell Remess yang sering dipanggil dengan sebutan Bumble ini memang tampak seperti anak laki laki biasa. Di usianya 12 tahun, dia tinggal di kota Hobart, Tasmania dan tampak seperti anak seusianya yang sangat ramah dan bersahabat.
Di balik keserhanaan inilah ternyata tersimpan niat dan hati yang sangat mulia. Jiwa sosialnya yang sedemikian menonjol inilah yang membuat dirinya menjadi pembicaraan dunia.
Dengan bakat alaminya yang jarang dimiliki oleh anak seusianya yaitu kemampuan luar biasa dalam menjahit, dia menyumbangkan hasil karyanya untuk membantu orang yang sedang susah dan sakit.
Campbell mencanangkan proyek yang dinamakannya “Project 365 Chambell” untuk kemanusiaan. Dalam proyek ini dia berhasil membuat 365 berbagai macam boneka terutama Teddy Bear yang merupakan karakter kesukaannya untuk selanjutnya dilelang dan hasilnya disumbangkan untuk para penderita Kanker.
![Proyek kemanusiaannya yang bernama Project 365 Chambell telah berhasil menggalang dana Rp. 260 juta untuk penderita kanker. Photo: 936 ABC Hobart: Rääbus](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/17/cahmbell2-587d748950f9fd5f048b456b.jpg?t=o&v=770)
Di acara tersebut Chambell selama 45 menit menunjukkah keahliannya menjahit dan membuat boneka yang berhasil dilelang dengan harga $5,000 atau setara dengan Rp. 50 juta.
Chambell yang memiliki niat sangat mulia memiliki motto , “melalui jarum kita dapat membuat kanker tidak kembali lagi”.
![Chambell beserta Ella teman penderita kankernya. Photo: Chambell Facebook](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/17/chambell4-587d7600f59673cb04c66a5f.jpg?t=o&v=770)
Pernah suatu saat Chambell melakukan penggalangan dana secara online dengan target sebesar $1000 selama seminggu, namun ternyata dalam waktu hanya 36 jam saja angka $1000 atau senilai Rp. 10 juta itu sudah terlewati.
Fokus Chambel untuk membantu penderita kanker memang timbul dari pengalaman pribadinya ketika melihat keluarga dan teman temannya didiagnosa kanker. Ayah Chambell juga berhasil sebanyak 4 kali keluar dari krisis kanker yang dideritanya.
Siapa Chambell?
Ketika Chambell masih berusia 3 tahun, ibunya yang bernama Sonia Whittaker melihat Chambell dapat berkonsentrasi sendiri ber jam jam dan asyik dengan sesuatu yang kecil untuk berusaha membuat sesuatu.
Tidak ada yang memberikan pelajaran khusus tentang cara menjahit kepada Chambell, namun dengan bakat alamiahnya ternyata dia kini menjadi selebritis dunia sebagai penjahit boneka.
Suatu saat ketika berkunjung ke rumah sakit kanker khusus untuk anak, dia menyaksikan raut wajah kegembiraan yang luar biasa ketika penderita mendapat hadiah boneka dari rumah sakit.
Chambell ingin melakukan hal tersebut, namun ketika menanyakan harga sebuah boneka yang diberikan dia tidak mampu mewujudkan niatnya karena dia menganggap sangat mahal dan tidak terjangkau.
Setelah mengetahui harganya dia mengatakan kepada pihak rumah sakit bahwa dia akan membuat boneka sendiri agar lebih murah dan lebih banyak lagi anak penerima boneka yang gembira.
![Seusai jam sekolah dia menghabiskan waktu kosongnya di ruamg khususnya. Photo: 936 ABC Hobart: Rääbus](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/17/chambell2-587d7584f59673c104c66a6a.jpg?t=o&v=770)
Menurut ibunya selama kurun waktu 3 tahun ini Chambel selalu mengisi kekosongan waktunya untuk berada di ruang khususnya. Dia duduk di situ sambil mengerjakan sesuatu dan hasilnya sangat luar biasa yaitu boneka boneka yang menawan.
![Chambell bersama Ibu yang selalu mendukungnya. Photo: Elise Fantin](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/17/chambell6-587d82b7737a61651530e2b9.jpg?t=o&v=770)
Kini banyak sekali stasiun TV nasional antri untuk melakukan wawancara dengannya. Chambell juga mendapat undangan dari berbagai organisasi sosial ternama di dunia untuk menceritakan pengalamannya dalam berkarya dan meringankan beban dan penderitaan orang yang sedang sakit.
Jiwa sosial Chambell memang sangat luar biasa. Di usianya yang relatif sangat muda ini dia juga berkerja sama dengan Hobart Cancer Research Center untuk mengadakan gala dinner guna mengalang dana yang sepenuhnya disumbangkan untuk pasien penderita kanker.
Fokus Chambell untuk membantu orang yang sedang mengalami kesusahan ternyata tidak hanya terbatas pada penderita kanker saja.
Ketika menonton TV hatinya tergugah melihat para korban aksi terorisme, perang dan ketidak adilan lainnya. Ketersentuhan hatinya tersebut membuat dia mengirimkan boneka boneka hasil karyanya kepada para korban tersebut untuk sedikit memberikan kebahagiaan.
![Chambel bersama hasil karyanya yang memukau. Photo: ABC News: Elise Fantin](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/17/chambell5-587d77ac2bb0bd002fe976d4.jpg?t=o&v=770)
Ibu Chambell telah melakukan sesuatu yang sangat luar biasa ketika dia memenuhi permintaan Chambell untuk dibelikan mesin jahit.
Kini Chambel bersama mesin jahitnya telah membuka mata dunia untuk memberikan pelajaran tentang hakikat nilai kemanusiaan walaupun chambel sendiri tidak pernah mengajari dunia bagiamana cara melakukannya. Dia telah membuat dunia lebih ceria dengan senyumnya yang renyah dan perbuatannya yang bermanfaat bagi sesama umat manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI