Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Electronic Cigarettes (E-Cigs) Juga Dapat Menimbulkan Kecanduan

5 Januari 2017   06:15 Diperbarui: 5 Januari 2017   15:07 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rokok elektronik  atau yang dikekal sebagai Electronic Cigarette (e-cigs) telah lama digadang gadang sebagai alat bantu untuk menggantikan kebiasaan merokok secara perlahan dan banyak diklaim aman dan tidak menimbulkan kecanduan. Namun benarkah demikian?

Apa itu E-Cigs ?

Penemuan rokok tanpa tembakau dan tanpa asap   oleh Herbert A. Gilbert memang sudah cukup lama yaitu pada tahun 1963, namun belum pernah dikomersilkan. 

E-Cigs mulai popular di China dimana hampir 60% penduduknya merokok. E-cigs moderen dipatenkan oleh penemunya yaitu Hon Lik pada tahun 2003 lalu.

Mekanisme kerja e-cigs cukup sederhana, dimana di dalamnya ada komponen isi ulang yang dinamakan cartridge yang berisikan campuran glycerine asal tanaman,  polyethylene glycol, pembangkit rasa dan nikotin.

Komponen e-cigs. Ilustrasi: www.mdpi.com
Komponen e-cigs. Ilustrasi: www.mdpi.com
Setiap e-cigs ini diisap akan memicu alat penguap menjadi panas yang menyebabkan cairan  menguap.  Uap inilah yang diisap oleh penggunanya seperti halnya dnegan cara merokok secara tradisional

Potensi gangguan kesehatan

Studi terakhir menunjukkan bahwa menghisap e-cigs juga dapat menimbulkan kecanduan sebagaimana merokok dengan cara tradisional.

Dalam penggunaanya e-cigs memang tidak membakar tembakau, namun panas yang ditimbulkannya akan membuat campuran yang mengandung nikotin menguap, demikian juga substansi lainnya.  Potensi ganguan kesehatan akibat menghisap uap campuran inilah yang menjadi perhatian pakar kesehatan saat ini.

Penambahan nikotin dalam cairan yang ada di e-cigs dapat menyebabkan kecanduan seperti halnya merokok dengan cara tradisional.  Para peneliti sudah mengidentifikasi bahwa nikotin yang ditambahkan dalam bentuk “free-base” yang menyebabkan pengguna e-cigs dapat mengalami kecanduan karena diserap oleh tubuh.

Disamping masalah kecanduan, e-cigs tetap saja harus diwaspadai karena dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Pada tahun 2009 the U.S. Food and Drug Administration menemukan adanya  zat karsinogenik yang dapat memicu kanker dan  zat kimia berbahaya pada e-cigs yang berpotensi membahayakan kesehatan baik bagi pengguna maupun orang lain yang mengirup asapnya.

Sumber: Satu,Dua, Tiga, Empat, Lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun