Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Penambangan Pasir Laut, Antara Senyum Singapura dan Derita Kamboja

22 Desember 2016   06:46 Diperbarui: 22 Desember 2016   10:03 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil reklamasi pantai, luas daratan singapura meningkat 23% dibanding dimasa kolonial Inggris. Photo: mothership.sg

Pada tahun 2009 sebanyak 1500 nelayan melakukan protes akibat dampak penambangan pasir ini.

Akibat gencarnya protes dari kalangan pencinta lingkungan dan nelayan kecil ini, pada tahun 2009 pemerintah Kamboja menyatakan larangan penambangan pasir ini untuk di ekspor ke Singapura.  Namun pada kenyataannya penambangan pasir diwilayah Koh Kong terus berlangsung dan tidak pernah tersentuh sampai saat ini.

Tingginya kepentingan ekonomi menimbulkan konflik antara pemerintah dan para aktivis lingkungan.

Nelayan, penduduk desa dan aktivis lingkungan melakukan protes dalam bentuk upacara adat agar pulaunya tidak tenggelam akibat penambangan pasir. Sumber: San Mala/Mother Nature
Nelayan, penduduk desa dan aktivis lingkungan melakukan protes dalam bentuk upacara adat agar pulaunya tidak tenggelam akibat penambangan pasir. Sumber: San Mala/Mother Nature
Pemerintah Kamboja menyatakan bahwa mereka memiliki komitmen yang kuat dalam melindungi lingkungan dari kerusakan akibat penambangan pasir ini dan juga menyatakan tidak ada penambangan pasir illegal.

Namun data di lapangan menunjukkan bahwa pasir pasir itu ditambang secara illegal oleh perusahaan swasta yang mendapatkan perlindungan dari oknum di pemerintahan. Selanjutnya hasil penambangan ini dengan menggunakan kapal kecil dikumpulkan ke kapal penampung yang ukurannya besar untuk selanjutnya diekspor ke Singapura.

Penambangan pasir pantai di wilayah Koh Kong ini merusak lingkungan. Sumber: www.asienreisender.de
Penambangan pasir pantai di wilayah Koh Kong ini merusak lingkungan. Sumber: www.asienreisender.de
Dalam jangka pendek memang bisnis penambangan pasir ini sangat menggiurkan karena mendatangkan untung yang sangat besar. Namun dalam jangka panjang kerusakan lingkungan yang tidak pernah terpikirkan akan mendatangkan kerugian yang tidak ternilai.

Belajar dari kasus kerusakan lingkungan terutama di wilayah pantai Kamboja ini, Indonesia seharusnya mengambil langkah tegas untuk menghentikan total ekspor pasir lautnya ke Singapura untuk kepentingan jangka panjang yang lebih besar.

Sumber: satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun