Bagi rakyat Mexico merayakan natal dan tahun baru terasa hambar tanpa dihiasi oleh warna warni kembang api dan suara petasan. Di saat saat masyarakat menyambut kedua hari besar ini dengan penuh antusias dan kebahagiaan, mereka dikejutkan dengan musibah yang menurut pengamat merupakan  yang terbesar selama ini.
Beberapa jam lalu terjadi ledakan super dasyat di pasar kebang api San Pablito yang merupakan pasar kembang api terbesar dan terbaik di Mexico. (lihat videonya di sini)
Tidak tanggung tanggung ledakan besar itu meluluh lantakkan lebih dari 80 % kios kembang api yang berjumlah  300  di pasar kembang api tersebut dan membakar sebanyak 300 ton kembang api .
Tercatat 13 anak mengalami luka bakar sampai dengan 90% di tubuhnya sehingga untuk menyelamatkan nyawanya korban di bawa ke Amerika untuk dirawat di rumah sakit di kota Galveston  di Texas.
Saat ledakan terjadi bola api besar membumbung di angkasa dengan asap yang memenuhi langit. Â Sampai sekarang penyebab ledakan masih belum diketahui, namun
Ledakan  dasyat ini juga membakar mobil mobil yang berada di sekitar pasar.  Para penyelamat yang berhasil masuk ke pasar setelah ledakan dinyatakan aman harus menggunakan masker akibat abu dan puing puing yang berserakan pasca ledakan.
Dari catatan  yang ada ternyata pasar ini juga pernah mengalami ledakan berantai pada tahun 2005 lalu saat Mexico merayakan haru kemerdekaaanya yang menghancurkan ratusan kios kembang api.Â
Walaupun oleh kalangan pakar kembang api di perguruan tinggi pasar ini dinyatakan sebagai pasar kembang api yang paling aman di Amerika Latin, ternyata bahaya petasan dan kembang api tetap saja mengintai setiap saat dan akan bereaksi di tengah tengah kelengahan manusia.
Memang sangat sulit untuk meninggalkan kebiasaan yang sudah lama menjadi tradisi walaupun tradisi tersebut sangat berbahaya. Menyeimbangkan tradisi dan keamanan tentu saja sangat sulit sesulit menyatukan air dengan minyak.
Semoga musibah ini dapt menjadi pelajaran kita bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H