Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mewaspadai Kandungan Mercury Saat Mengkonsumsi Ikan

14 Desember 2016   06:38 Diperbarui: 14 Desember 2016   08:16 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siklus mercury. Sumber: www.yourdoctorsorders.com

Seafood termasuk ikan laut sudah dibuktikan merupakan sumber protein, Vitamin D dan Omega-3 yang sangat baik dan berguna bagi kesehatan kita.  Namun seafood juga mengandung mercury yang dapat membahayakan kesehatan kita.

Bagaimana cara kita agar tetap mendapatkan manfaat dalam mengkonsumsi seafood sekaligus mengurangi bahaya mercury ini?

Bahaya Mercury

Perhatian dunia terhadap dampak buruk  mercury yang ada pada  ikan pada kesehatan kita  baru dimulai sekitar tahun 1950 an ketika kejadian Minamata  kota di pesisir Jepang yang menggemparkan dunia.

Pada tangal 21 April 1956 seorang gadis kecil dibawa ke rumah sakit di Minamata dengan kondisi lemas dan kesulitan berjalan.  Sejak kejadian itu ternyata banyak sekali pasien berduyun-duyun mendatangi rumah sakit dengan kondisi dan gejala  yang sama. 

Saat itu pada dokter yang bertugas di rumah sakit belum  dapat mendiagnosa penyakit apa yang melanda orang sedemikian banyaknya tersebut dengan kondisi yang sangat mengkhawatirkan.

Para ilmuwan selanjutnya  melakukan penyelidikan dan menemukan tidak hanya manusia saja yang mengalami gejala seperti  lemas dan kesulitan berjalan, namun gejala yang sama juga ditemukan pada kucing dan burung.

Tragedi Minamata akan selalu mengingatkan dunia akan bahaya mercury. Sumber: www.southernfriedscience.com
Tragedi Minamata akan selalu mengingatkan dunia akan bahaya mercury. Sumber: www.southernfriedscience.com
Melihat kondisi ini para ilmuwan menduga  bahwa kemungkinan besar penyakit ini terkait dengan konsumsi ikan yang menjadi ciri khas kebiasaan orang yang tinggal di wilayah tersebut.  Mereka menduga bahwa air laut di sekitar perairan teluk tersebut sudah  tercemar oleh  limbah pabrik kimia yang berada di wilayah tersebut.

Pada tahun 1962 para peneliti berhasil membuktikan bahwa air limbah pabrik kimia tersebut memang mengandung kadar mercury yang sangat tinggi. 

Dari hasil pemeriksaan lanjutan pada pasien yang memperlihat kejala penyakit ini, ditemukan bahwa kadar mercury  pada tubuh ada yang mencapai 705 mg/kg, sedangkan kadar mercury pada level normal hanya 4 mg/kg. 

Hal yang paling mengerikan dari peristiwa ini adalah pada umumnya pasien kehilangan kontrol terhadap ototnya dan banyak diantaranya akhirnya lumpuh total dan koma. Kejadian yang menghebohkan dunia tersebut memakan korban  jiwa 1780 orang.

Asal mercury dalam tubuh ikan.

Sebagian besar kandungan mercury dalam tubuh kita berasal dari mengkonsumsi ikan dan makanan laut lainnya.

Mercury yang dikategorikan sebagai bahan beracun ini secara alami banyak ditemukan di alam.  Mercury dihasilkan dari aktivitas tanaman dan  tanah melalui proses evaporasi. Pembakaran bahan bakar asal fosil seperti batubara juga merupakan sumber lainnya.

Namun disamping itu sumber utama yang disebutkan di atas  mercury dihasilkan dari aktivitas industri yang biasanya berupa limbah yang dibuang ke sungai.

Selanjutnya mercury  mengalami sirkulasi di atmosfir dan   ketika hujan mercury ini masuk ke sungai dan laut dalam bentuk inorganic. Mercury dalam bentuk inorganic ini sebenarnya sulit dicerna oleh mahluk hidup seperti ikan misalnya, sehingga dengan sangat mudah dikeluarkan lagi dari tubuh.

Namun akibat adanya aktivitas bakteri tertentu yang hidup di air, mercury yang ada dalam bentuk inorganic ini diubah dalam bentuk methylmercury.

Siklus mercury. Sumber: www.yourdoctorsorders.com
Siklus mercury. Sumber: www.yourdoctorsorders.com
Methylmercury ini sangat mudah diserap oleh tubuh organisme dan sulit untuk dikeluarkan dari tubuh.  Oleh sebab itu,  seiring dengan bertambahnya konsumsi dan waktu maka kandungan Methylmercury ini semakin lama semakin menumpuk dalam tubuh.

Biasanya Methylmercury ini diserap oleh algae yang menjadi makanan favorit udang kecil dan krill. Organisme kecil laut ini biasanya mengkonsumsi algae dalam jumlah banyak agar dapat bertahan dan berkembang.

Biomagnifikasi mercury. Sumber: ap.smu.ca/~lcampbel
Biomagnifikasi mercury. Sumber: ap.smu.ca/~lcampbel
Methylmercury yang menumpuk pada tubuh organisme kecil ini selanjutnya dimakan oleh ikan kecil.  Sebagai bagian dari rantai makanan ikan kecil ini selanjutnya dimakan oleh ikan yang lebih besar dan selanjutnya.

Jadi mercury yang terakumulasi dalam tubuh ikan besar akan lebih banyak jika dibandingkan pada ikan kecil.  Kandungan    methylmercury    pada ikan yang berada di puncak  rantai makanan  tercatat sebanyak 10 juta kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar methylmercury di air laut.

Apa yang harus kita waspadai

Bahaya mercury apabila terakumulasi dalam tubuh manusia memang tidak dapat dibantah lagi.  Pada level tertentu mercury dalam tubuh akan merusak jaringan syaraf pusat dan  peningkatan resiko cardiovascular dan serangan jantung

Pertanyaan yang paling mendasar adalah seberapa banyak ikan yang kita konsumsi untuk menghindari penumpukan methylmercury dalam tubuh kita ?

Pertanyaan ini memang tidak mudah untuk dijawab karena pengaruh methylmercury bervariasi dari individu yang satu ke individu lainnya karena tergantung dari berat badan, umur dan genetik.

Jenis ikan yang berbeda mengandung level mercury yang berbeda juga. Sumber: smhttp.32478.nexcesscdn.net
Jenis ikan yang berbeda mengandung level mercury yang berbeda juga. Sumber: smhttp.32478.nexcesscdn.net
Disamping itu walaupun mengkonsumsi ikan memiliki resiko tercemar mercury dan membahayakan kesehatan jantung, namun studi menunjukkan bahwa minyak ikan terbukti mengurangi resiko kematian akibat serangan jantung.

Jadi cara  yang paling efektif yang dianjurkan oleh The Food Standards Agency (FSA) adalah mengkonsumsi jenis  ikan ataupun seafood lainnya yang mengandung rendah mercury. 

Sebagai patokan ikan ikan yang mengandung methylmercury rendah namun mengandung Omega-3 yang tinggi adalah ikan mackerel atlantik, salmon, tuna dan sardine.

Rujukan : satu, dua,tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun