Berpikir negatif seringkali diasosiasikan sebagai sesuatu yang sangat buruk dan tentunya bukan merupakan mainstream yang sedang mendominasi aliran yang melanda gaya hidup kita seperti saat ini.
Namun tidak banyak orang mengetahui bahwa berpikir negatif yang sering dianjurkan oleh pakar motivasi untuk dihindari ini, justru merupakan kekuatan tersendiri. Dalam banyak hal berpikir negatif justru membuat kita lebih siap dan dapat bertahan dalam berbagai permasalahan hidup ini.
Ketika motivator ternama dunia Tony Robbins menyenggarakan acara yang diberi judul “Unleash the Power Within”, salah satu acaranya adalah menyuruh peserta untuk berjalan di atas bara arang. Jalan di atas arang membara ini merupakan bagian dari pembuktian betapa kuatnya pengaruh berpikir positif.
Namun apa yang terjadi sebanyak 21 peserta dibawa ke rumah sakit karena kakinya terbakar. Pertanyaan yang muncul adalah apakah para peserta ini pernah memikirkan akan yang akan dialaminya dan siap menghadapinya jika masalah terbakarnya kaki ini benar benar terjadi?
Sebenarnya rahasia dibalik atraksi jalan di atas bara arang sangat sederhanya. Permukaan arang yang membara adalah konduktor yang buruk untuk panas, demikian juga telapak kaki manusia. Jadi dengan melangkah cepat dan ringan, orang yang berjalan di atas arang membara kakinya tidak akan luka.
Jika kita menginginkan bebas secara emosional, maka menurut Brianna Wiest pendiri dari “Soul Anatomy” hanya ada satu yang perlu kita ketahui, yaitu: apapun masalah yang yang sedang ada dalam pikiran kita saat ini bukanlah masalah yang sebenarnya. Masalah adalah sesuatu yang tidak kita ketahui cara memandang masalah tersebut secara benar.
Belajar untuk mengabaikan pikiran negatif bukanlah belajar cara berpikir, melainkan belajar cara untuk tidak mengasosiasikannya.
Mungkin banyak orang yang tidak mengetahui berpikir negatif juga memberikan informasi yang berguna seperti halnya dengan cara berpikir positif. Jadi kita tidak perlu takut berpikir negatif, namun kita harus dapat menggunakan pikiran negatif tersebut sebagai arah untuk perbaikan.
Berpikir negatif akan membuat kita lebih siap dalam menghadapi tantangan yang akan kita hadapi. Dengan memikirkan berbagai kendala yang akan kita hadapi, justru memaksa kita untuk membuat strategi perencanaan bagaimana cara mengatasinya.
Dalam situasi seperti ini, jika kita berpikir bahwa segala sesuatunya akan baik baik saja, maka justru kita tidak akan siap jika masalah tersebut muncul.
Orang yang berpikir negatif memiliki keuntungan dalam menghadapi permasalahan karena kelompok ini berada dua langkah di depan. Mereka telah memikirkan cara pemecahan masalah sebelum masalah tersebut datang.
Ungkapan yang paling tepat digunakan untuk mengambarkan hal ini adalah “orang tidak akan dapat menghentikan gelombang, namun orang dapat belajar menggunakan gelombang tersebut dengan meluncur di atas gelombang.”
Jika sebagian besar orang berharap bahwa segala sesuatunya akan berjalan sesuai dengan rencana, maka orang berpikiran negatif justru membuat daftar semua hal yang dapat membuatnya gagal.
Orang berpikiran negatif biasanya tidak hanya menyiapkan satu rencana saja namun berbagai rencana untuk meminimalkan dampak dari masalah yang akan dihadapinya.
Tidak selamanya orang yang berpikiran negatif merupakan orang yang pesimis, namun justru sebaliknya mereka tidak hanya melihat masalah sebagai masalah semata namun juga melihat berbagai peluang sebelum masalah tersebut muncul di permukaan.
Jadi sebenarnya jika ada rekan kerja ataupun anggota tim kita yang berpikir negatif, sebaiknya jangan disingkirkan, namun sebaliknya gunakanlah orang yang berpikir negatif ini sebagai kekuatan tim kita karena akan membuat tim kita lebih siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan permasalahan yang akan muncul.
Berpikir realistik terhadap berbagai kendala yang akan kita hadapi dalam mencapai kesuksesan akan sangat membantu kita memilah milah berbagai kendala tersebut, sekaligus mempersiapkan solusinya sebelum masalah tersebut muncul.
Selalu berpikir positif dalam menjalani hidup ini dapat membuat kita terjebak pada situasi ketidak siapan dalam menghadapi masalah jika masalah itu benar benar datang.
Jadi sebaiknya kita dapat dengan bijak mengkombinasikan cara berpikir positif dan negatif dalam diri kita agar kita lebih siap dalam menghadapi tantangan hidup ini.
Sumber: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H