Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

The Power of Negative Thinking

5 Desember 2016   06:00 Diperbarui: 5 Desember 2016   07:31 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpikir neggatif akan membuat orang lebih siap dalam menghadapi permasalahan. Ilustrasi: si.wsj.net

Berpikir negatif seringkali diasosiasikan sebagai sesuatu yang sangat buruk dan tentunya bukan merupakan mainstream yang sedang  mendominasi aliran yang melanda gaya  hidup kita seperti  saat ini. 

Namun tidak banyak orang mengetahui bahwa berpikir negatif yang sering dianjurkan oleh pakar motivasi untuk dihindari  ini,  justru merupakan kekuatan tersendiri.  Dalam banyak hal berpikir negatif justru membuat kita lebih siap dan dapat bertahan dalam berbagai permasalahan hidup ini.

Ketika motivator ternama dunia Tony Robbins menyenggarakan acara yang diberi judul “Unleash the Power Within”,  salah satu acaranya adalah menyuruh peserta untuk berjalan di atas bara arang.  Jalan di atas arang membara ini merupakan bagian dari pembuktian betapa kuatnya pengaruh berpikir positif.

Namun apa yang terjadi sebanyak 21 peserta dibawa ke rumah sakit karena kakinya terbakar.  Pertanyaan yang muncul adalah apakah para peserta ini pernah memikirkan akan yang akan dialaminya dan siap menghadapinya jika masalah terbakarnya kaki ini benar benar terjadi?

Sebenarnya rahasia dibalik atraksi jalan di atas bara arang sangat sederhanya.  Permukaan arang yang membara adalah konduktor yang buruk untuk panas, demikian juga telapak kaki manusia.  Jadi dengan melangkah cepat dan ringan, orang yang berjalan di atas arang membara kakinya tidak akan luka.

Jika kita menginginkan bebas secara emosional, maka menurut  Brianna Wiest pendiri dari  “Soul Anatomy”  hanya ada satu yang perlu kita ketahui, yaitu: apapun masalah yang yang sedang ada dalam pikiran kita saat ini bukanlah masalah yang sebenarnya.  Masalah adalah sesuatu yang tidak kita ketahui cara memandang masalah tersebut secara benar.

Belajar untuk mengabaikan pikiran negatif  bukanlah belajar cara berpikir, melainkan belajar cara untuk tidak mengasosiasikannya.

Mungkin banyak orang yang tidak mengetahui berpikir negatif  juga memberikan informasi yang berguna seperti halnya dengan cara berpikir positif. Jadi kita tidak perlu takut berpikir negatif, namun kita harus dapat menggunakan pikiran negatif tersebut sebagai arah untuk perbaikan.

Sumber: www.inspiralpathways.com
Sumber: www.inspiralpathways.com
Berpikir negatif adalah motivator terbaik

Berpikir negatif akan membuat kita lebih siap dalam menghadapi tantangan yang akan kita hadapi.  Dengan memikirkan berbagai kendala yang akan kita hadapi, justru memaksa kita untuk membuat strategi perencanaan bagaimana cara mengatasinya.

Dalam situasi seperti ini, jika kita berpikir bahwa segala sesuatunya akan baik baik saja, maka justru kita tidak akan siap jika masalah tersebut muncul.

Orang yang berpikir negatif  memiliki keuntungan dalam menghadapi permasalahan karena kelompok ini berada dua langkah di depan.  Mereka telah memikirkan cara pemecahan masalah sebelum masalah tersebut datang.

Ungkapan  yang paling tepat digunakan  untuk mengambarkan hal ini adalah “orang tidak akan dapat menghentikan gelombang, namun orang dapat belajar menggunakan gelombang tersebut dengan meluncur di atas gelombang.”

Jika sebagian besar orang berharap bahwa segala sesuatunya akan berjalan sesuai dengan rencana, maka orang berpikiran negatif  justru membuat daftar semua hal yang dapat membuatnya gagal. 

Orang berpikiran negatif biasanya tidak hanya menyiapkan satu rencana saja namun berbagai rencana untuk meminimalkan dampak dari masalah yang akan dihadapinya.

Tidak selamanya orang yang berpikiran negatif  merupakan orang yang pesimis, namun justru sebaliknya mereka tidak hanya melihat  masalah sebagai masalah semata  namun juga melihat berbagai peluang sebelum masalah tersebut muncul di permukaan.

Jadi sebenarnya jika ada rekan kerja ataupun anggota tim kita yang berpikir negatif, sebaiknya jangan disingkirkan, namun sebaliknya  gunakanlah  orang yang berpikir negatif ini sebagai kekuatan tim kita karena akan membuat tim kita lebih siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan permasalahan yang akan muncul.

Berpikir  realistik terhadap berbagai kendala yang akan kita hadapi dalam mencapai kesuksesan akan sangat membantu kita memilah milah berbagai kendala tersebut, sekaligus mempersiapkan solusinya sebelum masalah tersebut muncul. 

Selalu berpikir positif dalam menjalani hidup ini dapat membuat kita terjebak pada situasi ketidak siapan dalam menghadapi masalah jika masalah itu benar benar datang. 

Jadi sebaiknya  kita dapat dengan bijak mengkombinasikan cara berpikir positif dan  negatif  dalam diri kita agar kita lebih siap dalam menghadapi tantangan hidup ini.

Sumber: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun