Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kera Meniru Manusia atau Manusia Meniru Kera?

20 Oktober 2016   07:57 Diperbarui: 20 Oktober 2016   13:20 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kepingan batu purba yang selama ini dipercayai hanya manusia saja yang dapat membuatnya. Sumber: www.livescience.com

Selama ini para arkeologi selalu menyimpulkan bahwa peralatan purba berupa kepingan batu tipis adalah buatan manusia purba di era awal manusia purba mulai membuat dan menggunaan alat bantu dalam kehidupan sehari harinya.

Penemuan yang terkait dengan tingkah laku kera yang baru baru ini dipublikasikan di majalah Ilmiah bergengsi dunia NATURE (sumber lainnya) kemungkinan akan menggoyahkan asumsi yang selama ini dipercayai oleh banyak kalangan.

Kera liar berjambang yang dinamakan capuchin monkey yang ada di taman nasional Serra da Capivara National Park, Brazil ternyata secara naluriah memiliki kebiasaan menumbuk-numbukkan batu ataupun membentukan batu sehingga batu pecah menjadi kepingan tipis yang  tajam yang serupa dengan kepingan batu purba yang selama ini dipercayai hanya manusia saja yang dapat membuatnya. (lihat videonya)

Wilayah tempat penelitian. Sumber: Nature
Wilayah tempat penelitian. Sumber: Nature
Kera melakukan pemecahan batu. Sumber: Nature
Kera melakukan pemecahan batu. Sumber: Nature
Secara kerkelompok , kera jenis ini memperlihatkan tingkah laku memecah batu menjadi kepingan kepingan kecil dan menjilatinya. Setelah itu kepingan batu tersebut dibuang begitu saja. Kepingan batu tajam inilah yang ditemukan dan dianalisis oleh para pakar tingkah laku kera.

Memang tujuan dari kera jenis ini membenturkan batu  menjadi berkeping bukanlah untuk membuat alat bantu, melainkan untuk menjilati pecahan batu yang secara naluriah diketahui kera ini mengandung mineral yang bermanfaat bagi kesehatannya.

Batu yang dugunakan untuk menumbuk dan membenturkan. Sumber: Nature
Batu yang dugunakan untuk menumbuk dan membenturkan. Sumber: Nature
Hasil karya kera berupa kepingan batu yang mirip dengan kepingan batu yang selama ini dipercayai hanya manusia saja yang dapat membuatnya. Sumber: Nature
Hasil karya kera berupa kepingan batu yang mirip dengan kepingan batu yang selama ini dipercayai hanya manusia saja yang dapat membuatnya. Sumber: Nature
kepingan batu purba yang selama ini dipercayai hanya manusia saja yang dapat membuatnya. Sumber: www.livescience.com
kepingan batu purba yang selama ini dipercayai hanya manusia saja yang dapat membuatnya. Sumber: www.livescience.com
Tingkah laku dan kemampuan membenturkan batu menjadi kepingan kecil ini tidak saja dimiliki oleh kera jenis capuchin saja melainkan juga diperlihatkan oleh kera Jepang jenis Japanese macaques.

Dengan adanya temuan  ini maka terdapat kemungkinan sebagian dari kepingan batu tajam yang selama ini dipercayai sebagai alat sederhana buatan manusia purba merupakan kasil karya kera purba juga.

Jika diasumsikan bahwa di era manusia purba juga hidup kera purba, maka pertanyaannya adalah siapa meniru siapa?

Terdapat kemungkinan prilaku memecahkan batu ini sudah ada sejak jaman purba.  Oleh sebab itu,  kemungkinan pertama manusia yang memulai prilaku ini dan kemudian kera meniru tingkah laku ini, atau sebaliknya kemungkinan kedua manusia belajar dari kera dalam  hal mendapatkan keahlian memecah batu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun