Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengenal Daur Ulang Sel Yoshinori Ohsumi Sang Pemenang Nobel Bidang Kedokteran

4 Oktober 2016   10:43 Diperbarui: 4 Oktober 2016   13:12 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mekaisme autophagy temuan Ohsumi. Sumber: www.nobelprize.org

Malam tadi Yoshinori Ohsumi dengan temuan daur ulang selnya berhasil mengungguli ilmuwan dunia lainnya dan diumumkan sebagai pemenang hadiah Nobel bidang kedokteran dan fisiologi tahun 2016. Ohsumi merupakan seorang ahli biologi yang mengabdikan dirinya di the Tokyo Institute of Technology. Temuan ini dianggap sangat penting dalam menanggulangi penyakit Parkinson, diabetes tipe 2 dan penyakit degeratif lainnya yang menyerang pada usia lanjut.

Kiprah ilmuwan Jepang dalam bidang kedokteran dan fisiologi memang sudah tidak diragukan lagi. Pada tahun 2015 ilmuwan Jepang bernama Satoshi Omura bersama dengan ilmuwan Irlandia bernama William C. Campbell memenangkan hadiah Nobel dengan temuannya terkait terapi terhadap infeksi yang disebabkan oleh parasit.

Sebelumnya, pada tahun 2012 ilmuwan Jepang bernama Shinya Yamanaka bersama dengan ilmuwan Inggris bernama John B. Gurdon memenangkan hadiah Nobel dalam kategori ini dengan temuannya terkait dengan sel dewasa yang dapat melakukan pemograman kembali menjadi sel yang belum matang yang dapat berkembang menjadi semua jenis jaringan tubuh.

Pentingnya Temuan

Fenomena yang ditemukan oleh Ohsumi yang dinamakan Autophagy yang dapat diterjemahkan sebagai “memakan dirinya sendiri” memang bukan hal yang baru. Fenomena ini sudah diketahui keberadaannya pada tahun 1960-an, namun Ohsumi lah yang berhasil menjelaskan mekanismenya dengan temuan tambahan yang belum terungkap selama ini.

Berdasarkan teori lama, sel dalam tubuh manusia apabila sel sudah menua atau mengalami abnormalitas sel secara alami akan dihancurkan menjadi komponen-komponen kecil untuk selanjutnya diangkut ke bagian sel lainnya yang dinamakan Lysosome.

Namun, dari hasil penelitiannya, Ohsumi menemukan bahwa sel yang sudah dipecah menjadi bagian-bagian kecil ini ternyata tidak ditumpuk dan dibuang dan dihancurkan menjadi buangan begitu saja, namun ternyata ada bagian yang didaur ulang.

Mekanisme daur ulang sel temuan Ohsumi. Sumber: www.nobelprize.org
Mekanisme daur ulang sel temuan Ohsumi. Sumber: www.nobelprize.org
Mekaisme autophagy temuan Ohsumi. Sumber: www.nobelprize.org
Mekaisme autophagy temuan Ohsumi. Sumber: www.nobelprize.org
Artinya apabila ada bagian sel yang sudah melalui proses penghancuran namun masih dapat digunakan, bagian sel ini secara bertahap akan dilengkapi oleh bagian-bagian sel lainnya untuk dibangun kembali menjadi sel yang normal.

Penemuan mekanisme ini dinilai merupakan suatu terobosan karena apabila bagian sel tersebut tidak dihancurkan atau dibangun kembali, akan diserang bakteri intracellular dan akan mengganggu proses penghancuran sel lebih lanjut dan bahkan akan menimbulkan penyakit.

Gangguan proses autophagy inilah yang sangat erat hubungannya dengan penyakit Parkinson dan diabetes serta penyakit degeratif lainnya yang sering muncul pada usia lanjut. Mekanisme degredasi dan daur ulang sel ini sangat penting dalam mengontrol fungsi fisiologis tubuh.

Temuan Ohsumi membuka harapan bagi pencegahan dan penyembuhan penyakit Parkinson. Sumber: sense4care.com
Temuan Ohsumi membuka harapan bagi pencegahan dan penyembuhan penyakit Parkinson. Sumber: sense4care.com
Dari hasil proses autophagy ini akan tercipta bahan bakar dan juga komponen sel untuk selanjutnya digunakan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh kita yang sangat penting jika tubuh kita sedang mengalami stres ataupun kekurangan asupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun