Malam tadi Yoshinori Ohsumi dengan temuan daur ulang selnya berhasil mengungguli ilmuwan dunia lainnya dan diumumkan sebagai pemenang hadiah Nobel bidang kedokteran dan fisiologi tahun 2016. Ohsumi merupakan seorang ahli biologi yang mengabdikan dirinya di the Tokyo Institute of Technology. Temuan ini dianggap sangat penting dalam menanggulangi penyakit Parkinson, diabetes tipe 2 dan penyakit degeratif lainnya yang menyerang pada usia lanjut.
Kiprah ilmuwan Jepang dalam bidang kedokteran dan fisiologi memang sudah tidak diragukan lagi. Pada tahun 2015 ilmuwan Jepang bernama Satoshi Omura bersama dengan ilmuwan Irlandia bernama William C. Campbell memenangkan hadiah Nobel dengan temuannya terkait terapi terhadap infeksi yang disebabkan oleh parasit.
Sebelumnya, pada tahun 2012 ilmuwan Jepang bernama Shinya Yamanaka bersama dengan ilmuwan Inggris bernama John B. Gurdon memenangkan hadiah Nobel dalam kategori ini dengan temuannya terkait dengan sel dewasa yang dapat melakukan pemograman kembali menjadi sel yang belum matang yang dapat berkembang menjadi semua jenis jaringan tubuh.
Pentingnya Temuan
Fenomena yang ditemukan oleh Ohsumi yang dinamakan Autophagy yang dapat diterjemahkan sebagai “memakan dirinya sendiri” memang bukan hal yang baru. Fenomena ini sudah diketahui keberadaannya pada tahun 1960-an, namun Ohsumi lah yang berhasil menjelaskan mekanismenya dengan temuan tambahan yang belum terungkap selama ini.
Berdasarkan teori lama, sel dalam tubuh manusia apabila sel sudah menua atau mengalami abnormalitas sel secara alami akan dihancurkan menjadi komponen-komponen kecil untuk selanjutnya diangkut ke bagian sel lainnya yang dinamakan Lysosome.
Namun, dari hasil penelitiannya, Ohsumi menemukan bahwa sel yang sudah dipecah menjadi bagian-bagian kecil ini ternyata tidak ditumpuk dan dibuang dan dihancurkan menjadi buangan begitu saja, namun ternyata ada bagian yang didaur ulang.
Penemuan mekanisme ini dinilai merupakan suatu terobosan karena apabila bagian sel tersebut tidak dihancurkan atau dibangun kembali, akan diserang bakteri intracellular dan akan mengganggu proses penghancuran sel lebih lanjut dan bahkan akan menimbulkan penyakit.
Gangguan proses autophagy inilah yang sangat erat hubungannya dengan penyakit Parkinson dan diabetes serta penyakit degeratif lainnya yang sering muncul pada usia lanjut. Mekanisme degredasi dan daur ulang sel ini sangat penting dalam mengontrol fungsi fisiologis tubuh.
Ohsumi juga berhasil mengungkap bahwa apabila terjadi mutasi pada gen yang mengontrol proses autophagy ini maka akan menyebabkan penyakit menurun. Gangguan mekanisme ini juga terkait dengan penyakit kanker.
Ohsumi berhasil membuka cakrawala baru dalam bidang kedokteran dan fisiologi karena mekanisme yang ditemukannya ini dalam memicu peneliti lain untuk menemukan berbagai obat-obatan yang menargetkan mekanisme autophagy berbagai macam penyakit yang salama ini tidak dapat disembuhkan.
Sumber: satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H