Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Orang Papua dan Aborigin Berasal dari Satu Nenek Moyang

22 September 2016   06:16 Diperbarui: 4 April 2017   17:11 2487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nenek moyang orang Aborigin dan Papua berasal dari satu garis keturunan. Photo: cdn.biblesociety.org.au

Perdebatan sengit terkait dengan asal usul orang Aborigin Australia memang merupakan topik yang selalu hangat karena banyaknya studi yang menghasilkan teori yang berbeda terkait dengan asal usul orang aborigin ini.

Namun studi terkait genome yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah Nature tanggal 21 September 2016 lalu, yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Cambridge yang diketuai oleh Professor Eske Willerslev untuk menelusuri asal usul penduduk asli Australia dan dianggap merupakan studi yang paling lengkap, berhasil menguak misteri ini.

Tim peneliti ini berhasil merurut genome dari 83 kelompok Aborigin yang berbahasa Pama-Nyungan atau sekitar 90% dari populasi yang ada dan juga 25 orang Papua yang berasal dari dataran tinggi.

Dengan teknik perunutan genomik, berhasil ditelusuri asal usul nenek moyang orang Aborigin dan Papua. Sumber: Nature
Dengan teknik perunutan genomik, berhasil ditelusuri asal usul nenek moyang orang Aborigin dan Papua. Sumber: Nature
Hasil penelitian ini mengungkap bahwa nenek moyang orang Papua dan Aborigin meninggalkan Afrika sekitar 72.000 tahun yang lalu dan berhasil tiba di benua yang dinamakan “Sahul” sekitar 50.000 tahun yang lalu. Selanjutnya sekitar 31.000 tahun yang lalu sebagian besar masyarakat Aborigin terisolasi secara genetis satu dengan lainnya yang membuat kelompok Aborigin ini memiliki keragaman genetik yang tinggi.

Berdasarkan hasil studi ini orang aborigin modern yang saat ini hidup di Australia merupakan keturuan nenek moyang yang bermigrasi ke Australia dan tiba di satu titik di bagian utara Australia yang dinamakan semenanjung Cape York. Kerasnya alam Australia yang, tandus, kering dan bergurun membuat kelompok imigran yang mendarat Ujung Utara Australia ini harus  beradaptasi dan ternyata berhasil hidup di lingkungan ini dengan iklim yang sangat keras.

Hal lain yang menarik adalah ternyata nenek moyang  orang Papua dan Orang Aborigin merupakan gelombang migrasi yang lebih awal jika dibandingkan dengan gelombang migrasi orang Eurasia.

Aborigin Australia. Sumber: www.sciencemag.org/
Aborigin Australia. Sumber: www.sciencemag.org/
Orang Papua dari dataran tinggi di PNG. Photo: s-media-cache-ak0.pinimg.com
Orang Papua dari dataran tinggi di PNG. Photo: s-media-cache-ak0.pinimg.com
Studi ini juga berhasil menemukan penciri genomic khas dari nenek moyang orang Aborigin dan Papua yang pertama kali tiba di benua “Sahul” ini  yang terkonservasi selama 40.000 tahun dan masih dapat ditemukan di masyarakat Aborigin modern saat ini.

Nenek moyang orang Papua dan Aborgin yang kemungkinan besar berasal dari satu keturunan meninggalkan Afrika sekitar 72.000 tahun yang lalu dan kedua kelompok ini memisahkan diri sekitar 58.000 tahun yang lalu.

Benua yang dinamakan “Sahul" ini adalah gabungan benua Australia, Papua dan Tasmania yang pernah ada dalam satu daratan sekitar 50.000 tahun lalu. Pada zaman es diperkirakan sekitar 20.000-30.000 tahun yang lalu benua Australia dan pulau Irian masih dalam satu daratan.

Nenek moyang orang Papua dan orang Aborigin ternyata berpisah sekitar 37.000 tahun yang lalu jauh sebelum benua Australia akhirnya terpisah dengan pulau Irian sekitar 8.000 tahun yang lalu. Setelah kedua kelompok ini terisolasi satu dengan lainnya, kedua kelompok ini selanjutnya mengalami adaptasi dan evolusi secara terpisah dalam kondisi lingkungan yang berbeda.

Sumber lain : Satu, Dua, Tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun