Pernyataan Erdogan saat menyatakan negara dalam darurat bahwa kelompok pelaku kudeta seperti kanker yang menyebar di seluruh sendi kehidupan Turki  paling tidak menggambarkan keinginan Erdogan  untuk membasmi lawan-lawan politik sekaligus dianggap oleh negara barat sebagai langkah anti demokrasi.
Dengan menganalisa kejadian-kejadian sebelum kudeta, saat kudeta dan sesaat sesuah kudeta akan timbul pertanyaan apakah memang upaya kudeta ini memang sudah diketahui sebelumnya dan sengaja dibiarkan untuk selanjutnya dipukul mundur untuk menghabisi lawan-lawan politik Erdogan?
Pertanyaan ini muncul paling tidak  tercermin dari pernyataan lugu para prajurit yang terperangkap di tengah kota saat kudeta yang banyak diantara prajurit muda ini tidak mengetahui dan menyadari bahwa tindakannya adalah merupakan bagian dari kudeta karena yang mereka ketahui,  keluarnya mereka dari barak merupakan bagian dari latihan rutin pengamanan negara.
Akankah perpecahan di Turki akan semakin melebar  dan  akan berakhir seperti yang dialami Mesir dan beberapa negara di Timur Tengah lainnya saat ini? hanya waktu saja yang menentukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H