Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sudah Saatnya Indonesia Mengendalikan Industri Rokok

27 Juni 2016   07:45 Diperbarui: 28 Juni 2016   03:31 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudahnya rokok diakses oleh generasi muda. Sumber: blog.lexcigarettes.com

Menurut menteri perindustrian produksi rokok nasional  pada tahun 2020 diperkirakan meningkat menjadi 524 milyar rokok  yang melibatkan sekitar 700 perusahan rokok yang terdaftar, namun hanya sekitar 200-300 dari total perusahaan ini yang aktif.

Siapa pemain utama nya?

HM Sampoerna tercatat menempati peringkat pertama dengan memegang porsi pasar rokok di Indonesia sebesar 35%.  Kejayaan  HM Sampoerna ini dalam menguasai pasar rokok di Indonesia semakin jelas terlihat jelas sejak perusahaan ini pada tahun 2005 dibeli oleh Philip Morris yang menguasai 92.50% sahamnya.

Perusahaan rokok Gudang garam menempati peringkat kedua dengan menguasai pangsa pasar rokok sebesar 20%.  Perusahaan rokok lainnya yang berperan besar dalam pasar rokok di Indonesia adalah Bentoel International Investama, Wismilak Inti Makmur, Djarum dan Nojorono.

Laba bersih perusahaan rokok utama di Indonesia tahun 2015. Sumber: The Jakarta Post
Laba bersih perusahaan rokok utama di Indonesia tahun 2015. Sumber: The Jakarta Post
Industri rokok memang sangat menggiurkan sekaligus mendatangkan penghasilan yang sangat besar bagi pemerintah.  Sebagai contoh data tahun 2015 menunjukkan bahwa Gudang garam  mencapai laba bersih sebesar Rp. 1,3 trilyun, sedangkan Wismilak inti Makmur mendapat laba bersih sebesar Rp. 33,4 milyar.

Dalam anggaran tahun 2015 lalu yang telah direvisi pemerintah mencantumkan angka sebesar Rp. 145,7 trilyun dari pendapatan cukai rokok. Target dan realisasi penerimaan pemerintah dari cukai rokok dalam kurun waktu 2013-2016 dapat dilihat pada grafik berikut:

Realisasi penerimaan cukai rokok (2013-2016). Sumber:cdn.sindonews.net
Realisasi penerimaan cukai rokok (2013-2016). Sumber:cdn.sindonews.net
Bagaimana ke depan?

Data yang telah dikemukan di atas sangat jelas menunjukkan betapa besarnya peran industri rokok di Indonesia jika semata-mata hanya ditinjau dari segi ekonomi saja.  Sebaliknya data kerugian terutama jika ditinjau dari segi kesehatan dalam jangka panjang walaupun sudah mulai terungkap tidaklah mencerminkan kerugian jangka panjang yang sebenarnya akibat merokok ini.

Mengingat dampak negatif merokok ini baik bagi prokok aktif maupun pasif umumnya baru muncul dalam jangka panjang, maka fenomena efek negatif  merokok ini perlu diwaspadai oleh pemerintah, terutama di kalangan generasi muda.

Angka kematian terkait dengan rokok, Sumber: http://cdn.static-economist.com
Angka kematian terkait dengan rokok, Sumber: http://cdn.static-economist.com
Bonus demografi yang akan dimiliki Indonesia pada tahun 2040 mendatang akan tidak maksimal jika angka perokok pada generasi muda saat ini tidak terkendalikan.  Bonus demografi ini akan menjadi sia sia ketika mereka dalam kondisi yang tidak sehat akibat rokok yang dikonsumsinya saat usia muda belia.

Menghilangkan industri rokok di Indonesia memang bukanlah pemikiran yang rasional mengingat besarnya peran industri rokok ini dalam perekonomian nasional.  Oleh sebab itu bagi pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pembahasan RUU pertembakauan saat  ini sudah seharusnya tidak mementingkan manfaat sesaat saja namun perlu berpikir panjang untuk menyiapkan generasi Indonesia berkualitas mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun