Bagi kelompok penentang industri kelapa sawit, Indonesia dicatat sebagai negara nomor dua yang paling tinggi angka deforestasi nya setelah Brazil. Pada kurun waktu 2000-2010 saja, setiap tahunnya diperkirakan Indonesia kehilangan hutan tropisnya seluas 820.000 hektar.Â
Memang seberapa besar industri kelapa sawit di Indonesia berperan dalam kehilangan hutan tropis ini sangatlah sulit dihitung secara pasti, namun diperkirakan industri kelapa sawit berkontribusi sebesar 10-16 % dalam 2 dekade terakhir ini. Saat ini saja diperkirakan luasan lahan perkebunan sawit di Indonesia mencapai 4,1 juta hektar dan perluasan lahan sawit yang paling agresif terjadi pada kurun waktu 1990-2005 yang lalu.
Kelapa sawit memang merupakan sumber vitamin E yang lebih baik jika dibandingkan dengan minyak lainnya seperti minyak zaitun, minyak bunga matahari, minyak canola dan minyak kelapa. Di samping itu minyak sawit mengandung antioksidan seperti carotenoids dan tocotrienols yang dapat berfungsi untuk melindungi kanker tipe tertentu seperti yang dipublikasi di European Journal of Lipid Science and Technology.
Jadi tampaknya argumentasi kerusakan lingkungan lebih dominan jika dibandingkan dengan isu kesehatan dalam upaya menentang keberadaan industri sawit ini.
Bagaimana solusinya?
Mengingat industri sawit utama dunia dikembangkan di lahan hutan tropis yang sudah dialihfungsikan, maka isu deforesasi ini menjadi sorotan dunia mengingat hutan tropis itu bukan hanya milik negara yang bersangkutan namun telah menjadi paru-paru dunia. Kebakaran hutan dalam pembersihan lahan menambah parah kerusakan lingkungan dan polusi.
Memang ada yang berargumentasi bahwa suara yang menentang keberadaan industri sawit dunia timbul akibat persaingan dagang global mengingat jika industri kelapa sawit ini terus berkembang maka akan membahayakan industri minyak lainnya seperti canola dan bunga matahari yang umumnya dikembangkan di Amerika dan Eropa.
Ke depan, tanpa upaya pengembangan teknologi industri kelapa sawit yang berkelanjutan, maka industri kelapa sawit dunia akan terancam keberadaannya. Pelarangan dan pemboikotan pembelian minyak kepala sawit di negara negara besar di Amerika dan di Eropa secara total akan menghantam industri sawit.