Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengintip Masa Kampenye di Australia

30 Mei 2016   07:53 Diperbarui: 30 Mei 2016   10:10 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politisi di parlemen harus memiliki kemampuan penguasaan program karena kualitasnya dapat diamati langsung oleh pemilihnya. Photo: www.afr.com

Pemilu memang sangat penting posisinya di Australia, karena akan secara langsung menentukan nasib masyarakat sampai ke tingkat keluarga. Sebagai contoh program kesehatan dan pendidikan serta jaminan hari tua yang ditawarkan oleh kedua belah pihak secara langsung akan berdampak pada pengahasilan dan  pengeluaran sampai ke tingkat keluarga.

Dalam masa kampanye ini pemilih adalah raja, sehingga justru para politisi termasuk  pimpinan koalisi dan  pimpinan oposisi sebagai pihak yang berkepentingan yang mendatangi pemilih di pasar, rumah sakit, sekolah, wilayah pertanian, dll untuk menyampaikan programnya.

pimpinan koalisi mendatangi pemilih dalam masa kampanye. Photo:www.theherald.com.au
pimpinan koalisi mendatangi pemilih dalam masa kampanye. Photo:www.theherald.com.au
Gaya pimpinan oposisi menemui pemilih saat kampanye. Photo: i.guim.co.u
Gaya pimpinan oposisi menemui pemilih saat kampanye. Photo: i.guim.co.u
Tidak jarang dalam masa kampanye ini pimpinan koalisi maupun pimpinan oposisi mendapat tantangan langsung dari masyarakat yang selama ini tidak puas dengan kebijakan yang telah dilakukan maupun apa yang akan dilakukan.

Oleh sebab itu, dalam kampanye para politisi, pimpinan koalisi maupun oposisi harus memiliki kemampuan yang prima agar dapat saling beradu program dan saling mencari kelemahan program yang ditawarkan bukan menyerang lawan politik secara perorangan ataupun partainya. Kelemahan program masa lalu terkadang juga menjadi bahan perdebatan kedua belah pihak yang berkampanye.

Bagi pemilih masa kampanye ini mereka menjadi raja untuk menonton kemampuan calon pimpinan dan partai yang akan membawakan aspirasi mereka. Melalui adu program selama masa kampanye ini mereka dapat menentukan kepada pihak mana yang akan mereka pilih dan tentunya yang akan memberikan manfaat lebih bagi pemilihnya.

Hal yang lebih penting lagi adalah apabila telah terpilih nantinya dan pihak pemenang pemilu tidak menjalankan janji janjinya, maka mereka dapat menuntut melalui wakil wakilnya di parlemen. Dan jika hal ini terjadi maka akan menyebabkan posisi pemerintah melemah dan ada kemungkinan dilakukan pemilu lagi.

Tidak adanya pengerahan massa menjadikan pemilu di Australia merupakan masa yang menyenangkan dan menarik bagi pemilih.  Tidak adanya iring-iringan massa dalam jumlah besar dan bendera bendera partai yang mengotori keindahan kota sehingga menjadikan masa pemilu seolah seperti masa keseharian saja.

Sebaliknya datangnya pihak yang melakukan kampanye menemui pemilih di kantong-kantong pemilihan untuk menyampaikan programnya secara langsung kepada masyarakat menjadikan para pemilih menjadi raja yang dapat menilai secara langsung pihak mana yang lebih baik untuk dipilih.

Masa kampanye dan pemilu di Australia merupakan masa yang panas secara politik terutama bagi politisi yang melakukan kampanye, namun sekaligus juga merupakan masa yang damai di tingkat akar rumput.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun