Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Lebih Dalam Diet Paleo

28 Mei 2016   08:01 Diperbarui: 28 Mei 2016   08:30 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diet paleo  atau yang dikenal juga caveman diet  pada intinya menganjurkan pengikutnya untuk mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, daging dengan kandungan lemak rendah, kacang-kacangan dan telur saja sekaligus sama sekali tidak memperbolehkan mengkonsumsi palawija (biji-bijian), leguminosa dan juga produk susu dan hasil olahannya.

Diet paleo dikenal juga dengan caveman diet. Sumber: www.paleodietsuccess.com/
Diet paleo dikenal juga dengan caveman diet. Sumber: www.paleodietsuccess.com/
Diet Paleo sampai saat ini memang masih mengundang kontroversi terutama terkait dengan klaim keefektifannya dalam menurunkan berat badan jika dibandingkan dengan diet lainnya.

Data empiris memang menunjukkan bahwa wanita yang menjalani diet paleo  ini menunjukkan penurunan berat badan yang lebih nyata jika dibandingkan dengan standar diet lainnya.  Penurunan berat badan dapat mencapai 2 kg dalam kurun waktu 4 minggu.

Bahan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada diet paleo. Sumber: janeshealthykitchen.com
Bahan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada diet paleo. Sumber: janeshealthykitchen.com
Hasil penelitian memang menunjukkan bahwa kelompok wanita yang menjalani diet paleo  ini mengalami penurunan berat badannya rata-rata mencapai 4,3% dari berat badan, sedangkan kelompok yang menjalani diet konvensional hanya mengalami penurununan berat badan 1,6% dari berat badannya.

Kelompok wanita yang menjalani diet standard ini diminta untuk meningkatkan konsumsi sayuran dan buah buahan dan produk biji bijian, mengurangi konsumsi lemak serta mengkonsumis susu rendah lemak. Disamping itu kelompok wanita yang menjalani diet standar ini diminta untuk mengurangi konsumsi kue, biskut, minuman manis dan permen.

Penurunan berat badan yang dialami oleh wanita yang melakukan diet paleo ini utamanya disebabkan karena  konsumsi energi nya yang lebih sedikit dan juga rasio energy-protein yang lebih rendah.

Resiko jangka panjang

Diet Paleo  dalam jangka pendek memang menunjukkan penurunan berat badan bagi yang mejalaninya,  namun pertanyaan yang muncul adalah bagaimana efek jangka panjangnya, karena  adanya bahan makanan esensial bagi tubuh kita yang sama sekali tidak boleh dikonsumsi.

Dengan pertimbangan seperti ini, banyak ahli gizi yang mengingatkan bahwa dalam jangka panjang tidak memakan sama sekali bahan makanan yang esensil bagi tubuh kita akan menimbulkan buruk bagi tubuh kita.

Menurut ahli gizi diet paleo  secara nyata  mengurangi asupan kalsium karena tidak memperbolehkan mengkonsumsi produk susu dan olahannya yang tentunya akan berpengaruh pada kekuatan tulang, terutama pada wanita yang lebih tua. Disamping itu diet paleo  selain mengurangi asupan kalsium, diet ini secara signifikan mengurangi asupan vitamin yang diperlukan oleh tubuh seperti thiamine dan riboflavin.

Disamping itu diet paleo yang terkait dengan konsumsi protein tinggi ini dikhawatirkan akan dapat berdampak negatif  dalam jangka panjang, karena terkait dengan peningkatan gula darah dan resistensi insulin.

Perlu diingat bahwa tujuan untuk mengontrol asupan makanan dalam menjani diet tertentu memang bukan semata-mata hanya karena ingin menurunkan berat badan, melainkan agar kita lebih sehat.

Oleh sebab itu, sebelum kita menjalani diet tertentu terutama yang secara ketat tidak memperbolehkan mengkonsumsi bahan makanan tertentu harus dipikirkan secara matang.  Pengurangan varietas makanan yang kita konsumsi dalam jangka panjang akan berdampak pada penururnan kualitas kesehatan.

Jadi dalam melakukan diet sebaiknya  pertimbangan kesehatan lebih diutamakan dibandingkan  dengan pertimbangan penurunan berat badan saja.

Sumber: satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun