[caption caption="Posisi kutub utara dan selatan bulan saat ini dibandingkan dengan posisi kutub bulan 3 milyar tahun yang lalu. | Sumber:James Tuttle Keane "][/caption]Jika dibandingkan sumbu bulan 3 milyar  tahun yang lalu,  ternyata sumbu bulan saat ini telah mengalami pergeseran sebesar 6 derajat atau sejauh 201 km. Temuan yang sangat menarik ini dipublikasikan di Jurnal ilmiah bergengsi Nature beberapa waktu  lalu.
Pergeseran kutub bulan ini diduga disebabkan kerena adanya aktivitas vulkano yang ada di wilayah yang dinamakan Procellarum yang meliputi luasan sebesar 30% dari permukaan bulan. Procellarum merupakan wilayah yang paling aktif sejak  awal terbentuknya bulan.  Diduga keberadaan es di bulan ini terjadi sebelum pergeseran kutub bulan.
Dugaan pergeseran kutub bulan ini didasarkan pada analisa data hidrogen yang ada di bulan, tim peneliti menemukan adanya deposit hidrogen pada kutub bulan yang mengalami pergeseran jika dibandingkan dengan kutub bulan saat ini.  Namun jika  wilayah hidrogen tersebut diukur jaraknya dengan deposit hidrogen pada kutub yang berlawanan, maka jarak kutub bulan yang kuno ini sama dengan jarak kedua kutub bulan saat ini.
[caption caption="Evolusi vulkano  bulan. | Sumber: James Tuttle Keane "]
[caption caption="Sumbu bulan saat ini (warna biru) dan sumbu kedua deposit hidrogen (warna hijau) yang diduga sebagai posisi awal kutub bulan.| Sumber: Posisi kutub utara dan selatan bulan saat ini dibandingkan dengan posisi kutub bulan 3 milyar tahun yang lalu. | Sumber:James Tuttle Keane "]
Tim peneliti berpendapat bahwa  keberadaan es ini sudah ada sebelum terjadi pergeseran sumbu bulan yang diperkirakan ada sekitar 3 milyar tahun yang lalu.
[caption caption="Bulan memiliki mega medan magnet ratusan milyar tahun yang lalu. | Sumber: www.sciencenews.org"]
Penemuan penyebab pergeseran sumbu dan kutub bulan ini membuat bulan dapat dijadikan objek penelitian untuk mempelajari kapan air mulai masuk dalam sistem matahari (solar system) yang pada umumnya dihipotesiskan bahwa pada awalnya sistem matahari ini kering tanpa keberadaan air.
[caption caption="Posisi Procellarum  yang diduga merupakan deposit air yang dalam bentuk padat sekeras batu. | Sumber: public.media.smithsonianmag.com"]
[caption caption="Model base camp yang memungkinkan para peneliti tinggal beberapa lama di bulan dalam misi NASA 2020. | Sumber: AP"]
 Rujukan : satu, dua, tiga,empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H