Karena kelainan ini terkait dengan mutasi gen, maka sifat ini diturunkan dan kondisinya permanen. Gen FMO3 ini terletak pada autosom dan bersifat resesif.
Pada umumnya orang tua atau individu yang memiliki hanya satu gen resesif ini tidak menunjukkan bau badan yang menyengat, namun dalam beberapa kasus ada juga individu yang memiliki bau badan sedang jika kromosomnya mengandung satu gen resesif. Individu yang memiliki sepasang gen resesif yang telah mengalami mutasi ini akan menyebabkan individu tersebut memiliki bau badan yang menyengat.Â
Penyebab lain terjadinya bau badan adalah penyakit yang terkait dengan fungsi hati, penyakit ginjal, gizi buruk, infeksi mulut dan juga halitos (nafas bau busuk).
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Dalam menentukan penyebab bau badan menyengat secara tepat, diperlukan pemeriksaan di laboratorium. Gejala temporer terkadang dijumpai juga pada bayi prematur dan wanita saat mengalami menstruasi pertamanya.
Bau badan menyengat ini memang  dapat dikurangi dengan cara melakukan pembatasan jenis makanan tertentu yang dikonsumsi, penggunaan lotion dan sabun khusus (biasanya mengandung pH rendah) untuk mengangkat trimethylamine dari kulit, menggunakan arang aktif, antibiotik khusus, pencahar dan juga suplemen riboflavin.  Namun pada kasus bau badan menyengat yang disebabkan oleh mutasi gen (kelainan genetik) akan bersifat permanen dan hanya dapat dikurangi intensitas baunya dengan beberapa cara di atas.
Rujukan: satu, dua, tiga,empat,lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H