Bagaimana dengan Indonesia?
Saat ini program penanggulan demensia memang belum menjadi prioritas, mengingat saat ini pemerintah memfokuskan programnya pada penanggulangan penyakit yang berdampak luas pada masyarakat, pengurangan angka kemiskinan dan meningkatan akses masyarakat terhadap air bersih.
Jumlah penderita demensia yang akurat memang sulit didapatkan, namun saat ini penderita dementia di Indonesia melebihi 1 juta orang dan jumlah ini diperkirakan akan mencapai 3,9 juta orang pada tahun 2050.
Kondisi sosial budaya di Indonesia umumnya berbeda dengan dengan negara maju lain. Ikatan keluarga yang sangat kuat menyebabkan pada umumnya di usia tuanya para orang tua dijaga oleh anak dan keluarga.
Memang saat ini tidak umum anak menitipkan orang tuanya yang mengalami demensia di panti jompo, namun dengan semakin meningkatnya angkan kejadian dementia di Indonesia dan juga perubahan kehidupan di kota kota metropolitan, diperkirakan kebutuhan akan“age care house” akan semakin meningkat.
Saat ini banyak perusahaan internasional yang bergerak dalam“age care” ini sudah membangun “age care house” di berbagai negara yang disesuaikan manajemennya dengan budaya setempat. Sebagai contoh sudah banyak perusahaan internasional yang berhasil masuk dan membangun “age care house” nya di China yang membuat banyak keluarga kelas menengah dan atasnya menitipkan orangtuanya dengan nyaman dan tenang.
[caption caption="Pergeseran median usia di negara ASEAN sampai dengan tahun 2015 yang semakin meningkat. | Photo: www.whatsad.asia"]
[caption caption="Kelompok usia tua Indonesia semakin mengingkat pada tahun 2050 (kiri) dan perbandingannya dengan US (kanan). | Photo: image.slidesharecdn.com"]
Adanya hari lanjut usia (lansia) yang diperingati setiap tanggal 29 Mei setiap tahunnya merupakan momen yang sangat berharga untuk menghargai orang tua yang telah berjasa membersarkan dan mendidik kita sekaligus diharapan sebagai momentum untuk mempersiapkan program penanggulangan demensia di Indonesia.
Rujukan:Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H