Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Stress Dapat Mempercepat Penyebaran Kanker

2 Maret 2016   06:04 Diperbarui: 2 Maret 2016   22:53 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Hasil photo scanning electron microskop sel kanker payudara. Sumber : Wellcome Image"]

[/caption]Kanker sampai saat ini masih merupakan salah satu penyakit yang sangat menakutkan, sehingga apabila seseorang didiagnosa menderita kanker maka sudah dapat dipastikan setabah apapun sesorang pasti akan mengalami stres.

Stres yang dialami oleh penderita kanker terutama pada kanker yang diprediksi dokter akan menyebabkan kematian akan bervariasi intensitasnya dari satu penderita ke penderita lainnya. Namun yang sudah dapat dipastikan adalah stres yang kronis pada penderita kanker ini merupakan faktor utama yang menyebabkan peningkatan laju penyebaran kanker tersebut.

Hasil penelitian terkait dengan hubungan antara stres dengan penyebaran kanker pada tanggal 1 Maret yang lalu dipubilkasikan di Jurnal Ilmiah ternama Nature.

Bagaimana mekanismenya?

Jika seseorang mengalami stres maka akan tubuh akan melepaskan berbagai stres hormon seperti misalnya adrenalin dan noradrenalin. Stres hormon ini pada penderita kanker akan menghambat kerja sistim limpatik yang terkait dengan pertahanan tubuh. Oleh sebab itu pada penderita kanker yang mengalami stres kronis penghambatan sistem limpatik ini oleh stres hormon akan mempercepat penyebaran sel-sel kanker ke bagian tubuh lainnya.

[caption caption="Sistem Limpatik berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh.| Sumber: www.cancertreatmentdfw.com"]

[/caption]Disamping itu stres hormon ini akan mempengaruhi pembentukan pembuluh darah yang sangat vital dalam pengebaran kanker. Dalam kondisi stres ini selain mempercepat laju penyebaran sel sel kanker, namun juga membuka jalur baru sehingga tumor akan menyebar ke bagian tuhuh lainnya.

[caption caption="Penggandaan sel kanker.|Sumber: www.sciencearoundmi.com"]

[/caption]Sistem limpatik ini sangat vital bagi tubuh manusia karena berfungsi sebagai bagian dari sistem imunitas tubuh yang memiliki saluran saluran yang mencapai seluruh bagian tubuh. Dengan menggunakan saluran saluran ini cairan dalam jaringan akan dikuras dan masuk kembali dalam aliran darah. Dengan mekanisme seperti ini sistem limpatik juga sering dikaitkan sebagai salah satu faktor yang mempercepat penyebaran kanker.

[caption caption="Sel kanker paru-paru.|Foto: www.independent.co.uk"]

[/caption]Jadi stres kronis yang dialami oleh penderita kanker tidak saja mempengaruhi kualitas hidupnya namun juga menyebabkan penderita semakin parah sakitnya karena stres akan mempercepat penyebaran kanker.

Bagaimana mengatasinya?

Hasil penelitian ini dinilai sangat penting dalam upaya memerangi kanker, karena dengan mengetahui mekanismenya, maka para peneliti dapat menciptakan obat baru untuk memblokir pengaruh buruk dari stres kronis pada penderita kanker.

Para peneliti telah melakukan uji coba penggunaan propranolol yang selama ini dikenal sebagai obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.

[caption caption="Melalui mekanisme kerjanya propronalol yang selama ini digunakan sebagai obat penurun tekanan darah tinggi dapat mengurangi resiko penyebaran kanker.| Foto: http://i.telegraph.co.uk/"]

[/caption]Pada percobaan dengan menggunakan tikus, ternyata tikus yang mengalami stres kronis jika diberikan obat ini maka akan menghambat kerja stres hormon dalam melakukan memodifikasi pembuluh limpa yang ada pada sel tumor. Penghambatan kerja stres hormon ini akan berakibat pengurangan kecepatan penyebaran sel kanker melalui kelenjar limpa.

Selanjutnya dengan menggunakan data 1000 orang penderita kanker payudara dilakukan indentifikasi apakah pasien ini juga menggunakan obat penurun darah tinggi propranolol dan beta-blockers yang juga berfungsi sebagai penurun tekanan darah.

Hasil analisa data menunjukkan bahwa pada kelompok pasien penderita kanker payudara yang juga meminum obat penurun darah tinggi ternyata tingkat penyebaran tumornya melalui kelenjar  limpa dan juga penyebaran ke organ tubuh lainnya seperti paru paru lebih rendah jika dibandingkan denglompok penderita yang tidak meminum obat tekanan darah tinggi. Hal ini berarti bahwa obat penurun darah tinggi berfungsi juga untuk menekan penyebaran kanker atau yang sering dikenal sebagai metastasis.

Pelajaran yang dapat diambil

Hasil penelitian ini tentu saja membuka wawasan baru dalam memerangi kanker. Berdasarkan hasil penelitian ini para peneliti menyatakan bahwa mengurangi stres pada penderita kanker merupakan salah satu bagian penting dari pengobatan kanker terutama pada penderita kanker stadium dini.

Melalui cara pengurangan stres ini diharapkan peluang kanker tersebut mengalami metastasis dan menyebar ke bagian tubuh lain dapat dikurangi. Melalui hasil penelitian ini para peneliti dapat memahami bahwa obat-obatan yang terkait dengan tekanan darah dapat berfungsi menghambat efek negatif  dari stres hormon. Oleh sebab itu ke depan mekanisme kerja obat seperti ini dapat digunakan untuk menghasilkan obat yang khusus menghambat penyebaran kanker ini.

Hal lain yang menggembirakan dari hasil penelitian ini adalah jika nantinya setelah ujicoba obat yang memiliki mekanisme dalam mengatur tekanan darah ini berhasil dengan baik, maka cara pengobatan yang terjangkau ini dapat dikombinasikan dengan pengobatan konvensional kanker untuk mengurangi laju pengembangan sel sel kanker.

Walaupun bagai sebagian penderita pasti akan terasa berat dan mungkin juga susah sekali menerapkannya, para pakar menganjurkan dalam membantu pengobatan kankernya pasien disarankan dapat mengurangi dan mengatasi stres yang dialaminya karena akan dapat membantu efektifitas pengobatan kankernya.

Rujukan : Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun