Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memaknai Dahsyatnya Bom Ankara

18 Februari 2016   05:10 Diperbarui: 18 Februari 2016   07:46 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Turki yang juga merupakan anggota NATO tampaknya harus membayar mahal terkait dengan keamanan dalam negerinya. Peran aktif Turki dalam melawan ISIS di negara tetangga dekatnya Syria dan Iraq dan juga masalah internal yang menyangkut militan Kurdi yang ingin memisahkan diri kini benar benar menghantui keamanan dalam negeri  Turki.

Tidak berlakunya lagi gencatan senjata dengan pihak pejuang Kurdi di bawah PKK yang sempat berlaku selama 2 tahun telah memicu gelombang kekerasan yang terburuk sejak 1990 an. Gelombang kekerasan ini berlanjut ketika bulan Oktober tahun lalu 2 buah serangan bom yang diduga dilakukan oleh ISIS terhadap aktivis buruh dan pro Kurdi memakan korban 100 jiwa.

Malam tadi Turki kembali diguncang serangan bom yang sampai saat ini diberitakan telah memakan korban 28 jiwa dan melukai 61 orang. Serangan yang disinyalir dilakukan oleh ISIS karena adanya klaim dari ISIS ini bukanlah serangan biasa namun dapat diartikan serangan langsung ke jantung pemerintahan Turki, karena mentargetkan militer.  Sampai saat ini memang dalang di balik ledakan ini belum diketahui secara pasti, sampai saat ini  pemerintah Turki masih  menyatakan bahwa ekstrimis Kurdi lah yang melakukan serangan ini.

Serangan mematikan ini diduga berasal dari bom mobil yang diledakkan di dekat kendaraan militer Turki dan bus yang mengangkut personal militer Turki. Serangan bom bom ini tampaknya sengaja dirancang untuk memberikan dampak besar mengingat waktu peledakannya dilakukan saat sore dimana lalulintas padat karena orang akan pulang ke rumah usai kerja. Tidak pelak lagi ledakan ini membuat panik warga karena besarnya ledakan yang mengakibatkan kebakaran besar dan asap yang membumbung tinggi.

Serangan bom mobil yang melanda Ankara ini telah membuat panik masyarakat Turki. Sumber
 Serangan bom mobil ini ditujukan langsung kepada personel militer. Sumber

Serangan bom mobil yang melanda  Ankara memakan korban cukup banyak. sumber

Presiden Turki Erdogan mengecam keras serangan ini dan berjanji akan melakukan pembalasan yang setimpal terhadap kelompok yang berada di balik ledakan ini. Akibat dari peristiwa ledakan ini Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu yang seyogyanya akan menuju Brussels membatalkan keberangkatannya karena adanya gangguan keamanan dalam negeri.

Dilema Turki

Keberadaan Turki dalam NATO dan juga kedekatan geografis Turki dengan negara Timur Tengah serta sejarah panjang Turki yang memiliki pengaruh unsur Timur Tengah dan juga sejarah perkembangan Islam memang sangat dilematis.

Keaktifan Turki dalam melakukan serangan langsung terhadap ISIS menjadikan Turki sebagai target utama serangan pejuang ISIS yang wilayah pertempurannya dekat dengan Turki. Ketegangan antara Turki dengan Rusia timbul  akibat perbedaan visi dalam menyelesaikan konflik di Syria telah menciptakan ketegangan baru.

Gerakan perjuangan kemerdekaan suku Kurdi yang sangat panjang seolah merupakan duri dalam daging karena oleh Turki dianggap sebagai kelompok yang merongrong kewibawaan dan keutuhan wilayah Turki. Sementara itu oleh banyak pihak serangan pemerintah Turki terhadap pejuang Kurdi dianggap melanggar hak azasi suku  minoritas.

Kini Turki sudah jauh masuk dalam konflik melawan ISIS. Jika dibandingkan dengan negara anggota NATO lainnya Turki merupakan negara yang paling rentan mendapat serangan langsung dari ISIS maupun militan Kurdi.

Siapapun pelakunya, serangan langsung terhadap personel militer Turki ini merupakan pesan kuat bahwa serangan ini ditujukan untuk membalas apa yang telah dilakukan Turki selama ini terhadap ekstrimis. Serangan ini juga meberi pesan kepada Turki bahwa walaupun Turki saat ini dalam keadaan siaga dan tingkat pengamannya yang tingi, namun dapat ditembus melalui serangan bom mobil yang mematikan ini.  

Jika pemerintah Turki tidak dapat mengamankan negerinya dari serangan teroris, maka pemerintah saat ini akan kehilangan wibawa dan kepercayaan rakyatnya.  Bukan tidak mungkin rakyat Turki akan "menyalahkan" pemerintahnya akibat kebijakan luar negerinya yang terlalu pro barat.

Ke depan kedekatan Turki terhadap negara Barat dan peran aktifnya mengimplementasikan kebijakan keamanan negara Barat akan menyulitkan posisi Turki mengingat Turki memiliki akar kuat terkait dengan Islam dan pengaruh budaya yang sangat dekat dengan negara-negara Timur Tengah. Sementara oleh barat Turki walaupun secara resmi adalah anggota NATO namun kenyataannya masih dianggap “berbeda” oleh negara barat.

Ilustrasi judul: Ledakan bom mobil yang mengguncang Ankara di saat saat jam sibuk pulang kerja. Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun