Kini Turki sudah jauh masuk dalam konflik melawan ISIS. Jika dibandingkan dengan negara anggota NATO lainnya Turki merupakan negara yang paling rentan mendapat serangan langsung dari ISIS maupun militan Kurdi.
Siapapun pelakunya, serangan langsung terhadap personel militer Turki ini merupakan pesan kuat bahwa serangan ini ditujukan untuk membalas apa yang telah dilakukan Turki selama ini terhadap ekstrimis. Serangan ini juga meberi pesan kepada Turki bahwa walaupun Turki saat ini dalam keadaan siaga dan tingkat pengamannya yang tingi, namun dapat ditembus melalui serangan bom mobil yang mematikan ini.
Jika pemerintah Turki tidak dapat mengamankan negerinya dari serangan teroris, maka pemerintah saat ini akan kehilangan wibawa dan kepercayaan rakyatnya. Bukan tidak mungkin rakyat Turki akan "menyalahkan" pemerintahnya akibat kebijakan luar negerinya yang terlalu pro barat.
Ke depan kedekatan Turki terhadap negara Barat dan peran aktifnya mengimplementasikan kebijakan keamanan negara Barat akan menyulitkan posisi Turki mengingat Turki memiliki akar kuat terkait dengan Islam dan pengaruh budaya yang sangat dekat dengan negara-negara Timur Tengah. Sementara oleh barat Turki walaupun secara resmi adalah anggota NATO namun kenyataannya masih dianggap “berbeda” oleh negara barat.
Ilustrasi judul: Ledakan bom mobil yang mengguncang Ankara di saat saat jam sibuk pulang kerja. Sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H