Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Islam di Australia Makin Terpuruk

15 Februari 2016   09:19 Diperbarui: 17 Februari 2016   04:41 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil audit juga menunjukkan bahwa ada 6 sekolah Islam lainnya juga ditemukan di bawah binaan AFIC . Akibat dari penemuan ini, Menteri Pendidikan Australia juga memotong bantuan pendidikan ke Malek Fahd Islamic College di Sydney yang memiliki siswa sebanyak 2400 siswa.

Akibat dari pengurangan bantuan, sekolah ini terancam ditutup karena 90% dari biaya operasinya tergantung dari bantuan pemerintah. Sebagai gambaran sekolah ini tahun ini saja menerima bantuan sebesar $20 juta dari pemerintah. Hasil audit juga menunjukkan bahwa jutaan dollar ternyata mengalir ke AFIC disalahgunakan dan dibelanjakan untuk keperluan AFIC yang duduk dalam komite sekolah.

Sekolah lain The Birsbane Islamic College yang memiliki siswa lebih dari 500 orang ini menerima dana dari pemerintah sebesar $9 juta tahun lalu juga akan mengalami pemotongan dana karena penyalah gunaan dana yang diberikan oleh pemerintah ini.

Para orang tua yang menuntut pengunduran diri komite sekolah di salah satu sekolah Islam di South Australia yang menyalah gunakan dana bantuan pendidikan. Sumber


Beberapa modus yang digunakan untuk mengalirkan dana ke AFIC ini antara lain meminta dana jutaan dollar sekolah untuk biaya audit kualitas sekolah. Disamping itu ada sekolah yang justru meminjamkan dana alokasi pemerintah ini ke AFIC.

Hasil temuan penyelewengan dana yang seharusnya digunakan untuk keperluan pendidikan di sekolah ini menambah panjang daftar faktor faktor yang membuat Islam di Australia saat ini semakin terpuruk. Kampanye negatif terhadap Islam dalam bentuk pemberitan miring ditambah dengan bukti di lapangan bahwa telah berkembang ekstrimisme membuat pandangan umum masyarakat Australia seolah terpatri bahwa Islam identik dengan kekerasan dan penyelewengan.

Sama seperti di negara-negara lain pada kenyataannya aksi ekstrimisme dan penyelewengan ini dilakukan oleh sekelompok kecil, namun berakibat buruk pada Islam secara keseluruhan. Di negara-negara dimana Islam adalah minoritas, kondisi seperti ini pastilah tidak menguntungkan dan berdampak pada masyarakat Islam umumnya.

Aksi aksi abuse baik ucapan maupun tindakan terhadap orang yang menggunakan artibut Islam seperti baju garmis dan juga kerudung yang semakin marak muncul akibat ulah sekelompok kecil orang yang menggunakan Islam sebagai tameng dan tempat berlindungnya untuk melakukan kekerasan dan menyebarkan ideologinya yang jelas bertentangan dengan Islam.

Ibarat benalu yang semakin menjalar, aksi sekelompok orang yang mengatas namakan islam yang melakukan kekerasan dan sekaligus mengkader dan meracuni generasi muda Islam memang harus dieliminasi agar virus ini tidak menggerogoti dan menyebar merusak Islam.

Mosque open day memberikan kesempatan untuk masyrakat Australia mengetahui aktivitas mesjid. Sumber

Kampenye positif terkait Islam termasuk membuka masjid untuk umum agar orang awam tau tentang kegiatan masjid yang telah dilakukan oleh tokoh moderat Islam memang telah dilakukan dan perlahan memberikan dampak positif. Demikian juga kampanye positif berupa tindakan nyata yang mencerminkan Islam sebagai agama  cinta damai juga mulai berdampak pada pandangan umum masyarakat Australia yang sempat terpolarisasi  mengeneralisasi bahwa Islam terkait dengan kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun