Minggu ini dunia ilmu pengetahuan kembali dihebohkan dengan penemuan kelompok peneliti dari Laser Interferometer Gravitational wave Observatory (LIGO) yang berhasil membuktikan kebenaran teori Einstein terkait dengan grativitas. Para peneliti LIGO ini berhasil mendeteksi gelombang gravitasi yang diakibatkan oleh meleburnya dua black hole yang terjadi 1,3 milyar tahun yang lalu. Kelompok peneliti LIGO merupakan kelompok peneliti internasional yang beranggotakan 1000 orang dimana di dalamnya terdapat 56 orang peneliti dari Australia.
Penemuan ini dinilai sangat bermagna dalam pengembangan ilmu pengetahuan terkait dengan keberadaan black hole. Bahkan Stephen Hawkings menyambut antusias penemuan ini dengan mengatakan bahwa penemuan ini merupakan bukti pertama tentang adanya sistem binary black hole dan juga bukti adanya penggabungan black hole. Tidak hanya sampai disitu saja penemuan ini bukan sekedar pembuktian akan kebenaran teori relativitas Einstein melainkan juga asal usul terjadinya alam semesta.
Sebelumnya pada bulan Maret 2014 kelompok peneliti the BICEP2 mengkliam telah berhasil mendeteksi gelombang grativitasi dalam bentuk radiasi gelombang mikro yang dihasilkan dari big bang.
Apa yang mereka berhasil buktikan?
Pada tahun 1915 Eistein mengatakan bahwa gelombang grativitasi akan dihasilkan dari kejadian yang ekstrim seperti misalnya bertabrakannya dua black hole. Teori yang dikemukan oleh Einstein ini merupakan bagian dari teori relativitas Einstein yang sangat terkenal. Namun sampai saat ini belum ada seorangpun ilmuwan yang berhasil membuktikan dan mendeteksi keberadaan gelombang tersebut.
Gelombang grativitasi disebabkan oleh pergerakan dan perputaran objek padat, seperti halnya black hole di alam semesta. Gelombang ini tersebar di alam semesta. Sumber : Albert Einstein Institute.
Pada tanggal 14 September 2015 kelompok peneliti LIGO yang bekerja di observatory di Livingston, Louisiana dan Hanford Washington yang jaraknya terpisah sekitar 3000 km berhasil secara bersamaan mendeteksi getaran dari dua black hole yang berputar. Black hole pertama memiliki massa 29 kali masa matahari dan black hole kedua memiliki masa 36 kali massa matahari. Ketua black hole ini berputar, terpilin dan menyatu menjadi 1 black hole. Dengarkan suara benturan dua black hole
Simulasi tabrakan dua black hole. Sumber: Reuter
Tim peneliti LIGO berhasil melacak sesaat sebelum dan saat saat terjadi tabrakan 2 black hole. Sumber: NASA
Kejadian bersatunya dua black hole ini menghasilkan gelombang grativitasi yang dengan kecepatannya setara dengan kecepatan cahaya . Gelobang inilah yang berhasil dideteksi keberadaanya oleh kelompok peneliti LIGO,
Implikasi penemuan
Tidak pelak lagi penemuan gelombang grativitasi ini membuktikan kebenaran pendapat Einstein. Tidak sampai disitu saja penemuan ini juga memperkuat teori big bang yang selama ini dipercayai sebagai awal terciptanya alam semesta ini.
Penemuan ini juga dianggap sebagai pintu gerbang untuk lebih memahami asal usul dan dinamika alam semesta. Banyak sekali rahasia dari alam semesta ini yang belum diketahui oleh manusia.
Einstein memang manusia langka jika ditinjau dari kemampuan berpikir dan kemungkinan kemampuan berkhayalnya. Diperlukan waktu kurang lebih 100 tahun untuk membuktikan kebenaran kelombang grativitas Einsten. Kini dunia menanti penemuan berikutnya yang akan membuat manusia lebih mengerti hakekat keberadaan alam semesta ini.
Ilustrasi judul : Teori grativitas Einstein berhasil dibuktikan kebenarannya setelah 100 tahun kemudian. Sumber ilustrasi : AP
Rujukan :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H