Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Setelah 100 tahun Akhirnya Teori Gelombang Grativitas Einstein Berhasil Dibuktikan

12 Februari 2016   05:51 Diperbarui: 12 Februari 2016   13:20 1597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelombang grativitasi disebabkan oleh pergerakan dan perputaran objek  padat, seperti halnya black hole di alam semesta.  Gelombang ini tersebar di alam semesta.  Sumber : Albert Einstein Institute.

Pada tanggal 14 September 2015 kelompok peneliti LIGO yang bekerja di observatory di Livingston, Louisiana dan Hanford Washington yang jaraknya terpisah sekitar 3000 km berhasil secara bersamaan mendeteksi getaran dari dua black hole yang berputar. Black hole pertama memiliki massa 29 kali masa matahari dan black hole kedua memiliki masa 36 kali massa matahari. Ketua black hole ini berputar, terpilin dan menyatu menjadi 1 black hole.  Dengarkan suara benturan dua black hole

Grafik frekuensi suara saat dua black hole bertabrakan berhasil didetekti oleh 3 observatory yang terpisah sepanjang 3000 km secara bersamaan. Sumber

Simulasi tabrakan dua black hole. Sumber: Reuter

Tim peneliti LIGO berhasil melacak sesaat sebelum dan saat saat terjadi tabrakan 2 black hole. Sumber: NASA

Kejadian bersatunya dua black hole ini menghasilkan gelombang grativitasi yang dengan kecepatannya setara dengan kecepatan cahaya . Gelobang inilah yang berhasil dideteksi keberadaanya oleh kelompok peneliti LIGO,

Implikasi penemuan

Tidak pelak lagi penemuan gelombang grativitasi ini membuktikan kebenaran pendapat Einstein. Tidak sampai disitu saja penemuan ini juga memperkuat teori big bang yang selama ini dipercayai sebagai awal terciptanya alam semesta ini.

Butuh waktu 100 tahun untuk membuktikan kejeniusan Einstein terkait keberadaan gelombang grativitas. Sumber: EPA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun