Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kondom Super Tipis Berbahan Rumput

11 Februari 2016   05:19 Diperbarui: 11 Februari 2016   07:02 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Penemuan kondom super tipis dengan menggunakan teknologi nano oleh tim peneliti dari University of Queensland Australia ini memang patut diacungi jempol, karena dasar dari penemuan ini adalah menggunakan pengetahuan lokal masyarakat aborigin yang merupakan penduduk pribumi Australia.

Penemuan kondom super tipis berdasarkan pengetahuan tradisional masyarakat abogirin. Sumber

Pengembangan teknologi ini bermula dari kesepakatan antara pihak peneliti dari University of Queensland dengan masyarakat aborigin suku Indjalandji-Dhidhanu yang merupakan pemilik tradisional wilayah the Camooweal region di wilayah utara Queensland.

Kesepakatan ini meliputi pengakuan atas kepemilikan pengetahuan tradisional masyarakat aborigin terkait rumput spinifex dan juga komersialisasi teknologi bagi kesejahteraan masrakat aborigin setempat.

Rumput spinifex secara tirun menurun telh digunakan oleh masyarakat aborigin Australia sebagai perekat. Sumber

Dalam pengembangan teknologi ini masyarakat aborigin akan dilibatkan dalam menghasilkan kondom super tipis berbahan rumput ini. Secara turun temurun rumput spinifex memang telah dimanfaatkan oleh masyarakat aborigin untuk berbagai keperluan. Salah satunya adalah memanfaatkan kemampuan perekat rumput ini sebagai perekat untuk ujung tombak kayu yang merupakan senjata tradisional masyarakat aborigin.

Teknologi pembuatan

Rumput spinifex tergolong tanaman yang tahan banting dan dapat bertahan dan tumbuh pada wilayah dan cuaca yang ekstrim di wilayah pedalaman Australia yang sangat panas dan ekstrim. Tanaman ini memiliki resistensi terhadap air sehingga serat dari tanaman ini dapat dengan mudah dibuat serat berukuran nano yang sangat kuat.

Tahapan awal pembuatan hampir sama dengan pembuatan kertas, yaitu memotong-motong terlebih dulu rumput ini menjadi bagian kecil dan mencampurnya dengan sodium hydroxide sehingga menjadi bubur.

Para peneliti selanjutnya mengekstraksi nanocellulose dari rumput spinifex ini dengan mengkombinasikan teknologi kimia dan tekanan tinggi untuk memisahkan serat nano nya. Serat nano yang dihasilkan ini dapat dengan mudah dicampur dengan latex berbasis air.

Penggunaan lain dari serat nano ini salah satunya adalah untuk menghasilkan serat alami karbon yang memilki kekuatan dan ringan dalam menghasilkan bagian dari kerangka mobil tanpa harus mencampurnya dengan produk berbasis minyak bumi.

Karakteristik produk

Dari hasil uji coba kondom berbasis rumput ini, peneliti dari The university's Australian Institute for Bioengineering and Nanotechnology (AIBN), University of Queensland ini menyatakan bahwa kualitas kondom yang dihasilkan ini sangat prima karena karakteristiknya yang super tipis dan super kuat. Penemuan ini tentunya sangat menjanjikan mengingat kondom yang beredar saat ini umumnya berbahan latex.

Ujicoba kekuatan nanocellulose psinifex di University of Queensland. Sumber

Dari hasil pengujian kondom berbasis rumput ini memiliki ketahanan terhadap tekanan 20% lebih kuat dan daya kembang 40% lebih baik jika dibandingkan dengan kondom berbasis latex.

Dengan teknologi baru ini diprediksi dalam waktu dekat akan dihasilkan kondom super tipis, super ringan dan super kuat mengingat serat nano yang diekstrak dari rumput spinifex ini hanya berukuran beberapa nano (satu per milyar meter) saja.

Apabila teknologi ini sudah lolos uji coba maka dalam waktu akan dihasilkan kondom berbasis rumput dengan yang 30% lebih tipis dari kondom tertipis yang beredar di pasaran saat ini.

Ilistrasi judul: University of Queensland

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun