Para pakar kedokteran menganggap bahwa temuan ini merupakan terobosan teknologi dalam dunia penelitian bionik karena alat ini dapat merekam aktivitas gelombang otak dalam periode yang lama tanpa merusak otak.
Diprediksi alat ini apabila sudah melalui ujicoba maka akan dapat menolong banyak pasien penderita kerusakan syarat tulang belakang yang menyebabkan kelumpuhan seperti pada kasus pasien penderita epilepsy, Parkinson dan kelainan syarat lainnya.
Penemuan ini tentu saja memiliki perbedaan prinsip kerja dengan tangan bionic temuan Tawan karena lebih menekankan pada penemuan “Bionic Spinal Cord” sebagai otak penggerak tangan dan kaki bionik yang mendukungnya. Disamping itu proses penemuan ini melibatkan berbagai disiplin ilmu termasuk di dalamnya ilmu kedokteran, biologi elektronik dll.
Semoga saja dalam waktu dekat teknologi yang sangat bermanfaat ini dapat segera diluncurkan sehingga dapat menolong banyak penderita kelumpuhan agar dapat menjalani kembali kehidupan normalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H