Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perang Pertama di Dunia Terjadi 10.000 Tahun Lalu?

22 Januari 2016   05:46 Diperbarui: 22 Januari 2016   11:09 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Mari kita beralih sejenak dari gonjang ganjing misteri pembunuhan Mirna yang melibatkan sianida ke topik yang hampir sama namun dalam skala lebih besar dan terjadi pada masa lalu.

Minggu ini tim peneliti gabungan dari Australia, Inggris dan Kenya mempublikasikan hasil temuannya di jurnal ilmiah Nature yang merupakan salah satu jurnal ilmiah paling bergengsi di dunia.

Hasil temuan yang dipublikasikan ini dianggap sangat signifikan dalam menjelaskan sejarah peradaban manusia termasuk di dalamnya perang. Temuan ini bermula ketika pada tahun 2009 para peneliti menemukan berbagai alat dan juga perabotan sederhana di sekitar danau Turkuna, Kenya yang kini telah mengering. Selanjutnya pada tahun 2012 ditemukan tulang belulang manusia dan puncaknya pada tahun 2013 di pinggiran barat danau ditemukan 27 kerangka manusia, termasuk di dalamnya 12 kerangka utuh yang terkubur dengan baik dalam endapan danau yang telah mengering tersebut.

Kondisi tengkorak menunjukkan mereka adalah korban keganasan perang. Sumber

Hal yang paling menarik dari temuan para peneliti ini adalah kondisi kerangka yang mereka temukan menggambarkan cara orang tersebut meninggal. Dengan menggunkaan teknologi anthropologi forensik modern peneliti  dapat  mengamati kondisi kerangka ini dan menyimpulkan  bahwa kemungkinan temuan ini merupakan korban peperangan pertama di dunia yang terjadi 10.000 tahun yang lalu.

Lokasi danau Turkina tempat ditemukannya tengkorak. Sumber

Distribusi temuan tengkorak di danau Turkina. Sumber

Pengamatan fisik kerangka menunjukkan bahwa ke 27 orang ini merupakan korban keganasan perang saat itu karena pada kerangka terdapat tanda-tanda seperti kepala yang remuk karena hantaman batu, luka tombak dan juga ada kerangka yang ditemukan dalam keadaan duduk dengan kaki dan tangan diikat yang mengalami kekerasan fisik.

Tidak hanya sampai di situ ternyata korban ini tidak hanya laki-laki saja, namun juga setengahnya adalah wanita. Bahkan kondisi kerangka salah satu korban wanita menggambarkan bagaimana saat saat akhir hidupnya yaitu dipanah dan ditombak dikepalanya dan juga lututnya hancur dipukul dengan benda keras.

Kondisi tengkorak wanita yang ditemukan dengan bekas panah dan tombak di kepala, tangan patah dan lutut yang hancur akibat hantaman benda keras (atas). Posisi wanita muda yang sedang hamil ini ketika dibunuh, duduk dengan tangan dan kaki terikat (bawah). Sumber : Marta Mirazon Lahr

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun