Ketika Obama berada di depan para keluarga korban penembakan, dengan meneteskan air mata Obama mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 7 tahun terakhir sudah 200 ribu meregang jiwa baik laki-laki, wanita dan bahkan anak-anak terkait dengan kekerasan yang menggunakan senjata. Obama menyatakan bahwa ibarat penyakit kejahatan dan kematian akibat penggunaan senjata sudah menjadi epidemic di Amerika. Obama bahkan mengatakan bahwa Amerika merupakan satu satunya negara maju yang menghadapi epidemi ini dan itu seharusnya dapat menyadarkan Amerika bahwa hal ini sudah sangat mengkhawatirkan dan jika dibiarkan maka amerika tidak akan dapat keluar dari masalah terkait kekerasan senjata api ini.
Sebagai gambaran pada saat ini di masyarakat Amerika terdapat sebanyak 350 juta sejata api dari berbagai jenis yang ada di tangan masuarakat sipil dan setiap tahunnya tercatat pembelian sebanyak 10 juta senjata api baru.
Â
Obama memang sudah lama berteriak nyaring tentang pengontrolan kepemilikan senjata api yang lebih ketat untuk mengurangi korban jiwa. Namun tampaknya Obama seolah menghadapi tembok tebal yang justru akan menghilangkan asanya. Tembok itu justru ada di kongres yang memblok legistasi terkait dengan pengontrolan kememilikan senjata ini. Kekuatan gun lobby memang kelihatannya sedemikian kuatnya sehingga setiap kali ada usulan terkait pengontrolan penggunaan senjata api di kongres akan kandas.
Banyak orang menanggapi secara skeptis ketika Obama mengatakan akan menggunakan executive power nya untuk melakukan tindakan dalam mengatasi krisis penggunaan senjata api di Amerika. Paling tidak Obama menginginkan adanya pengontrolan kememilikan senjata api dalam bentuk melakukan pengecekan latar belakang orang yang akan membeli senjata dan juga pengecekan kesehatan mental pemikilik senjata.
Inisiatif Obama ini menyangkut 4 hal yaitu:
- Mencegah senjata api berada ditangan orang yang tidak kompeten melalui pengecekan latar belakang si pemilik senjata
- Menciptakan rasa aman di masyarakat terkait dengan kekerasan dengan menggunakan senjata api.
- Peningkatan kesehatan mental dan pembuatan sistem pengecekan pemilik senjata
- Pengembangan teknologi keamanan senjata api.
Peredaran senjata api di Amerika memang sudah pada tahap yang sangat mengkhawatirkan karena sedemikian bebasnya orang dapat membeli senjata api. Dalam sebuah siaran TV bahkan diceritakan seorang istri memberikan hadiah ulang tahun bagi suaminya dalam bentuk senjata api semi otomatis. Bahkan tidak jarang sebagai hadiah bagi anak yang telah menginjak usia dewasa diberikan hadiah senjata api.
Bagaimana dengan respon para kandidat presiden yang sebentar lagi akan menggantikan Obama? Tampaknya niat Obama ini dapat dikatakan sebagai upaya menggarami air laut, karena hanya Hillary Clinton saja yang mendukungnya sedang yang lainnya kalau tidak diam pasti mengatakan inisiatif Obama ini akan sia-sia saja, karena sudah sedemikian banyaknya senjata yang sudah ada ditangan masyarakat sipil Amerika.
Dalam hal pengontrolan senjata api ini mungkin Amerika perlu belajar dari Australia yang dapat dikatakan berhasil melakukan mengontrolan penggunaan dan peredaran senjata api . Australia memang telah melakukan ferormasi peraturan penggunaan senjata api oleh pihak sipil setelah terjadinya penembakan masal di Port Arthur di tahun 1996. Perdana Menteri ketika itu John Howard melakukan inisiatif untuk melarang peredaran senjata laras panjang otomatis, semi otomatis maupun pistol. Melalui kebijakannya pemerintah membeli kembali senjata api yang telah dibeli masyarakat. Hasilnya sebanyal 650 ribu senjata berhasil ditarik dari masyarakat.
Obama memang harus menghadapi kenyataan bahwa berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh CNN hanya 48% yang menginginkan pengontrolan kememilikan senajat api yang lebih ketat, selebihnya yaitu sebesar 51% menolaknya. Hal yang lebih miris lagi adalah ketika pooling dilakukan terkait dengan insisiatif Obama untuk pengontrolan kempemilikan senjata api ini hanya 35% mendukung Obama.
Banyaknya pihak yang skeptis terhadap inisiatif Obama ini memang sudah pasti diketahui Obama sebelumnya, namun paling tidak Obama sudah berbuat sesuatu terkait epidemic penggunaan senjata api di Amerika sebagai upaya terakhirnya sebelum menanggalkan jawbatannya sebagai presiden.
Sumber : Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H