Â
Sebagai contoh sebuah perusahaan di Tokyo berhasil megembangkan satelit mini dengan bobot hanya 20 kg yang akan diluncurkan tahun 2016 ini. Satelit ini dirancang untuk mengumpulkan data sampah ruang angkasa termasuk sisa-sisa roket yang tersebar di ruang angkasa. Sampah ruang angkasa ini sangat berbahaya dan mengancam satelit-satelit aktif yang kini beredar di orbitnya. Data data yang dikumpulkan ini akan dijual kepada yang membutuhkannya.
Perusahaan Jepang lainnya dalam kurun waktu 6 tahun terakhir ini akan meluncurkan 50 satelit mini mulai tahun ini. Satelit satelit mini ini memiliki kemampuan untuk mengobservasi 45% luasan bumi.
Rusia juga merupakan negara yang memfokuskan dirinya dalam pengembangan satelit mini ini. Teknologi yang dikembangkan oleh Rusia ini tidak hanya terkait ukuran satelit namun juga smart teknologi yang memungkinkan satelit ini memperbaiki dirinya sendiri jika tejadi kerusakan sehingga tidak perlu meninggalkan orbitnya. Tidak sampai disitu Rusia juga mengembangkan teknologi satelit mini yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi satu dengan lainnya. Rusia diperkirakan memiliki kemampuan untuk meluncurkan sebanyak 600 satelit mini.
Â
Amerika dan Inggris tentu saja tidak ketinggalan dalam mengembangkan teknologi satelit mini ini. Sebagai contoh mini satelit yang dinamakan Digital Globe's new Worldview-3 yang diluncurkan bulan Agustus tahun lalu mememiliki kemampuan mengirimkan gambar-gambar dengan resolusi tinggi sampai dengan ukuran 31 cm, termasuk dapat dilihat dengan jelas mobil, orang dan kotak surat sekalipun. Satelit ini memiliki kemampuan mengumpulkan data dan mengirimkannnya setiap 24 jam sekali.
Â