Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kesepakatan Bersejarah di COP21 Paris

13 Desember 2015   06:25 Diperbarui: 13 Desember 2015   11:03 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesepakatan bersejarah berhasil dicapai di COP21 Paris. Ilustrasi : http://cdn.zmescience.com/

 

Tidak pelak lagi kesepakatan yang baru saja diraih oleh 195 negara pada konferensi iklim dunia The Global Climate Conference Change di Paris merupakan tonggak baru sejarah manusia untuk menjadikan bumi ini menjadi lebih baik. Bahkan pimpinan Perancis dan Obama mengatakan bahwa kesepakatan ini merupakan kemenangan bersama.

Kesepakatan yang yang mengikat ini berhasil diraih ini memang tidak mudah dan harus melalui jalan yang berliku. Negosiasi terkait perubahan iklim global ini dimulai di tingkat PBB pada tahun 1992. Pada tahun 1997 negara negara penghasil emisi gas rumah kaca dunia menandatangani kesepakatan pengurangan emisi yang dikenal dengan Kyoto Protocol. Namun tampaknya kesepatakan ini masih diwarnai perbedaan pendapat yang tajam diantara negara negara yang menandatanganinya.

Menjelang batas waktu pelaksanaan kesepakatan tahun 2012, pada tahun 2009 diadakan lagi konferensi di Kopenhagen, namun justru menimbulkan perbedaan yang lebih tajam dan ketidak sepakatan.

Kesepakatan yang berhasil diraih di COP21 di Paris ini memang melegakan mengingat efek perubahan ikilm ini sudah sangat mengkhawatirkan.  Para ilmuwan sudah lama memperingatkan akan pengaruh perubahan iklim ini. Dalam beberapa dekade ini telh terjadi penumpukan karbon dioksida di atmosfir yang menyebabkan penumpukan karbon dioksida di atmosfir yang menyebabkan panas matahari tertahan di bumi. Akibatnya terjadi peningkatan suhu yang sangat mengkhawatirkan. Tahun 2014 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah.  Tidak hanya sampai disitu saja ketidakteraturan pola ilkim ini telah menyebabkan kekeringan dan juga kebanjiran di berbagai belahan bumi.

Peningkatan permukaan air laut telah menenggelamkan sebagian daratan negara negara di pasifik dan jika tidak segera diambil langkah strategis maka negara negara ini akan hilang untuk selamanya.

Beberapa kesepakan utama yang berhasil diraih di COP21 yang implementasinya dimulai tahun 2020 ini adalah sbb:

1. Sepakat untuk metargetkan peningkatan suhu di bawah 2 oC dengan target utama 1,5 oC

2. Sepakat untuk mengurangi emisi gas yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca

3. Sepakat untuk mengurangi penggunaan batubara, minyak bumi dan gas sebagai sumber energi

4. Sepakat mengganti bahan bakar asal fosil dengan energi matahari, energi angin dan beberapa negara dengan energi nuklir.

5. Negara maju sepakat untuk menyediakan dana sebesar $100 milyar setiap tahun ya mulai tahun 2020 untuk membantu negara berkembang mewujudkan kesepakatan ini.

Bagi Indonesia kesepakatan yang mengikat ini mengharuskan kita untuk lebih serius lagi mencari berbagai sumber energi alternatif dan energi terbarukan karena implementasi kesepakatan tahun 2020 sudah sangat dekat.

ketergantungan Indonesia pada sumber energi fosil tidak dapat lagi ditolelir  oleh kesepakatan ini.

Kesepakatan ini mengharuskan Indonesia segera mengambil langkah strategis untuk mengeksplorasi dan mengimplementasikan penggunaan sumber energi lain seperti energi panas bumi yang selama ini kurang dimanfaatkan secara maksimal. Demikian juga pengembangan teknologi dalam pemanfaatan energi angin dan energi surya yang berlimpah.

Keterlambatan mengantisipasi kesepakan ini akan menyebabkan Indonesia terjebak dalam perangkap ketergantungan energi yang berakibat melambatnya pertumbuhan ekonomi ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun