Michelle Payne wanita pertama pemenang Melbourne Cup seusai mencapai garis finish bersama saudaranya Stevie. Photo:Getty Images: Scott Barbour.
Melbourne Cup salah satu ajang pacuan kuda paling bergengsi di dunia memang sudah berlalu dua hari, tapi ada peristiwa kali ini yang tidak telupakan dan belum pernah ditemui sebagaimana kejuaraan kejuaraan sebelumnya. Melbourne Cup kali ini memang menorehkan sejarah emansipasi sekaligus mencatat joki wanita pertama yang memenangi pacuan kuda bergengsi ini sejak dimulainya kejuaraan ini pada tahun 1866.
Â
Jutaaan perhatian penonton baik yang menyaksikan secara langsung maupun melalui TV tersentak ketika kuda yang bernama Prince of Penzance yang ditunggani oleh seorang wanita cantik bernama Michelle Payne menyodok dan mulai mendahului kuda favorit juara yaitu Max Dynamite dan Criterion menjelang 200 m menuju garis finish. Dengan cekatannya Michelle memacu kudanya dengan gayanya setelah berdiri di atas kudanya menyalip 2 kuda favorit juara dan terus memadu Prince of Penzance sampai menuju garis Finish.
Â
Sontak saja ketika Prince of Penzance mencapai garis finish arena pacuan kuda dan tempat tempat nonton bareng bergemuruh menyaksikan peristiwa bersejarah, karena Prince of Penzance bukanlah kuda favorit juara apalagi ditunggang oleh seorang wanita.
Michelle Payne bak putri yang baru bangun dari tidur dan menjadi perhatian tidak saja di Australia tapi juga dunia. Dia tercacat sebagai wanita pertama yang memenangi Melbourne Cup ajang pacuan kuda yang sangat bergengsi tersebut.
Disamping kemenagan yang sangat manis tersebut, ada peristiwa kemanusiaan yang sangat menyentuh hati, ketika saudara laki laki Michelle Payne yang bernama Stevie yang mengidap kelaianan genetik Down Syndrome diwanwancarai dan menampakkan kegembiraan yang luar biasa atas kemenangan saudara perempuannya ini. Kemenangan Michelle telah membuat banyak orang bergembira dan bangga.
Kisah yang menginspirasi
Di balik kemenangannya yang sangat luar biasa ini tidak banyak orang mengetahui ternayata gadis mungil cantik ini telah mengalami kerasnya kehidupan dan kepedihan yang luar biasa.
Â
Sebagai seorang wanita yang masuk ke dunia pacuan kuda yang notabene dunianya laki-laki dia banyak sekali mengalami hambatan, mulai dari prestasinya di awal karirnya yang kurang menggembirakan dan juga tekanan dari rekan joki laki-laki membuatnya dirinya merasakan sebagai wanita yang kurang beruntung.
Namun ketika dia bersama kudanya mencapai garis finish dan memenangi Melbourne Cup, Michelle mengirimkan pesan yang sangat kuat kepada dunia bahwa wanita dapat sejajar dengan pria dalam dunia pacuan kuda. Dia juga membuktikan bahwa dengan menunggangi kuda Prince of Penzance yang tidak favorit yaitu hanya 101:1 dia dapat memenangi kejuaraan ini.
Sebagai anak termuda dalam keluarga Michelle sudah mulai menunggang kuda pada usia 10 tahun. Tidak ada cita-cita lain bagi Michelle kecuali hanya ingin menjadi joki kuda ternama. Kairnya menjadi Joki hampir saja berakhir 11 tahun lalu ketika dia terjatuh ketika menunggangi kuda pada suatu kejuaraan dan mengalami luka-luka yang sangat serius yang mengakibatkan tengorak kepalanya retak dan mengalami kerusakan otak.
Ayah Michelle membesarkan anak-anaknya sendiran setelah ditinggal mati istrinya. Ibu Michelle meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan mobil ketika Michelle masih bayi.
Setelah kecelakaan akibat terjatuh dari kuda tersebut ayahnya menganjurkan Michelle untuk berhenti menjadi joki dan kembali sekolah. Namun Michelle yang berjuang keras untuk mengatasi luka fisiknya dan juga depressi akibat kecelakaan tersebut tetap bertekad meneruskan cita-citanya.
Kini di usianya yang sudah 30 tahun Michelle mencapai prestasi tertingginya sekaligus mewujudkan cita-cita sebagai joki ternama dunia. Prestasinya bahkan melebih pretasi saudara laki-lakinya Patrick yang juga Joki yang pernah memenangkan Trophi Cox Plate-Wining.
Ayahnya memang sangat bangga dengan putri tercintanya ini dan mengatakan bahwa dia sangat yakin bahwa Michelle cepat atau lambat akan memenangi Melbourne Cup. Segera setelah memenangi Melbourne Cup Michelle langgung mendatangi dan memeluk saudara laki-lakinya Stevie yang mengalami kelaianan Down Syndrome. Stevie walaupun memilki kelemahan ini dia berprofesi sebagai pengurus kandang kuda dan kuda.
Â
Memang sangat mengharukan semangat yang diberikan oleh Stevie ini kepada Michelle, dengan keterbatasan berbicara dia menyampaikan bahwa Michelle sebaiknya juara karena dia menurh uangnya $10 pada kuda Prince on Penzance yang ditunggangi Michelle.
Â
Michell Payne kini menjadi pujaan banyak orang. Photo: http://www.theage.com.au
Kini gadis kecil yang dulunya bercita-cita menjadi joki terkenal dunia kini telah meraih cita-citanya. Kecantikan, kesederhanaan dan kerendahan hatinya membuat Michelle kini menjadi simbol perjuangan wanita sekaligus menjadi pujaan banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H