Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Boomingnya Wisata Halal dunia: Indonesia harus lebih agresif

26 Oktober 2015   12:24 Diperbarui: 26 Oktober 2015   13:48 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata halal kini booming. Photo: http://www.ogilvynoor.com/

Jika dulu apa yang dinamakan wisata halal (halal tourism) masih dipandang sebelah mata oleh para pelaku bisnis, kini tampaknya mereka harus berpikir ulang, sebab bisnis ini terus tumbuh dan berkembang dengan pesat. Baca statistik perkembangnya di sini.

Kalau dulu para pengusaha mengasosiasikan wisata halal hanya sebatas pelaksanaan ibadah haji yang merupakan bisnis “multi billion dollar” , kini istilah “halal tourism" pasarnya meluas dengan menargetkan segmen wisatawan muslim yang melakukan perjananan ke seluruh dunia terutama para turis kaya yang berasal dari negara teluk.

Wisatawan asal negara teluk jumlahnya  semakin meningkat. Photo:  http://english.alarabiya.net, AFP.

Berdasarkan data yang diperoleh dari the travel tech company Amadeus , rata-rata turis yang berasal dari Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, the United Arab Emirates, Bahrain dan Oman membelanjakan uang sebesar US$64 milyar untuk melakukan perjalanan wisata tahun ini dan diharapkan angka ini terus melonjak mencapai US$216 milyar pada tahun 2030.

Wisata hahal di Thailand menyediakan pantai khusus wanita. Photo: http://www.albawaba.com

Angka di atas menunjukkan bahwa setiap orang yang melakukan perjalanan wisata dari negara tersebut rata-rata membelanjakan uang sekitar US$9.900 per perjalanan ke negara lain di luar negara teluk. Bahkan wisatawan dari Emirat rata-rata membelanjakan uang sebesar $10.400 per perjalanannya.

Meningkatnya angka wisatawan asal negara teluk ini membuat pihak Ritz-Carlton hotels di Dallas and New York secara khusus menyewa konsultan Dinar Standard advisory firm untuk membantu mereka agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik untuk tamu muslimnya termasuk dari keluarga raja Arab.

Meningkatnya jumlah wisatawan muslim membuka peluang bisnis baru. Photo: http://cdn.muslimvillage.com

Kini kedua hotel ini menyajikan makanan halal sesuai dengan permintaan, memiliki koki asal Timur Tengah dan menyediakan kamar yang memungkinkan pengaturan pemisahan pria dan wanita, serta memiliki penerima tamu yang memiliki pengetahuan budaya Timur Tengah dan Islam. Hotel ini juga menyediakan kolam renang yang memisahkan antara pria dan wanita.

Para investor kini sudah menyewa 50 properti yang telah dimodifikasi termasuk kolam renangnya agar para wisatawan dari negera teluk ini merasa nyaman selama berwisata bersama keluarganya. Tempat-temapt yang disewa khusus untuk pengembangan wisata halal ini umumnya berada dekat dengan tempat strategis seperti taman dan Disney Word. Bisnis serupa akan dikembangkan di Los Angeles dan San Diego.

Salah satu fasilitas yang disediakan untuk wisata halal di Amerika. Photo : http://muslimvillage.com/, AP

 

Di sepanjang pantai selatan Turki juga telah tersedia pantai dan kolam renang pribadi khusus untuk wanita. Malaysia tidak ketinggalan agresifnya dengan memperomosikan apa yang mereka namakan "Muslim-friendly Malaysia”.

Salah satu perusahaan pengelola website yang menawarkan “halal booking” telah melayani sekitar 43 ribu pelanggan dari 75 negara yang ingin melakukan wisata halal ini. Para pelanggan dapat memilih dan memesan hotel yang restorannya tidak melayani minumuan berakohol atau kalaupun ada penyajian minuman berakohol, tempatnya dipisahkan. Disamping itu Website ini juga memberikan pelayanan permitaan daging halal dan juga makanan halal lainnya sesusi dengan permintaan.

Tidak sampai hanya di situ, aplikasi khusus yang bernama “Halal Gems” dibuat khusus bagi para wisatawan yang ingin mencari makanan halal di Dubai dan London.

Aplikasi lainya yang dinamakan Irhal menyajikan tempat-tempat wisata dan belanja dan juga peta lokasi masjid dan restoran hahal, serta arah kiblat. Aplikasi ini tersedia dalam bahasa Inggris dan Arab dan telah diunduh sebanyak 25 ribu kali. Aplikasi ini meliputi 90 kota di dunia mulai dari Amsterdam dan Athena sampai dengan Beijing dan Bangkok termasuk juga di dalamnya kota-kota besar di Amerika seperti Los Angeles, Chicago, Houston, New York and Washington DC.

Ide pembuatan aplikasi ini bermula dari kesulitan para wisatawan mencari makanan halal di Eropa ketika matahari sudah terbenam yang terkait dengan jadwal sholat bagi wisatawan muslim. Pengelola applikasi ini sedang mencari investasi tambahan senilai $1 juta untuk mengembangkannya dan memasukkan lebih banyak lagi kota.

Tidak pelak lagi wisata halal ini yang sedang booming ini membuka peluang usaha baru bagi banyak orang-orang yang jeli melihatnya. Bagaimana dengan Indonesia? Mudah mudahan kita tidak terlambat mengantisipasi boomingnya bisnis ini. Aneh bukan, jika kita sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbanyak di dunia tidak jeli melihat peluang ini?

Tampaknya kita memang harus lebih agresif menangkap peluang ini, karena kita sudah memiliki modal untuk itu dimana lombok sudah dinobatkan sebagai salah satu tujuan wisata terbaik dunia. Baca di sini.

Sumber: Yahoo7Finance.http://bigstory.ap.org/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun