Gelombang serangan dengan menggunakan pisau kini melanda di wilayah pendudukan Istrael di West Bank. Photo : http://vid.alarabiya.net
Kekhawatiran akan timbulnya intifada baru di wilayah palestina yang diduduki oleh Israel memang cukup berasalan sekaligus mengkhawatirkan. Intifada yang pernah terjadi pada tahun 1987-1993 dan juga tahun 200-2005 lalu menimbulkan kerusuhan yang memakan ribuan korban jiwa.
Pembicaraan perdamaian antara pihak Palestina dan Israel pada tahun 2014 untuk memecahkan permasalahan pemukiman Israel di wilayah Palestina West Bank gagal setelah Presiden Abbas meraih kesepakatan dengan kelompok Hamas di Gaza. Kesepakatan ini telah membuat berang Israel.
Konfrontasi besar antara Hamas dan Israel di wilayah gaza pernah terjadi pada tahun 2014 yang menimbulkan kerusakan besar di wilayah ini dengan memakan korban jiwa sebanyak 2100 orang dari pihak Pelestina dan 73 orang dari pihak Israel. Saat itu Israel mengerahkan pasukan dan tanknya masuk kewilayah Palestina melakukan serangan besar besaran dengan dalih memberi “pelajaran” bagi pejuang palestina yang menembakkan roket ke wilayah pemukiman Israel di wilayah pendudukan.
Gelombang serangan dengan menggunakan pisau ini bermula ketika pada tanggal 1 Oktober lalu seseorang yang diduga pejuang Hamas membunuh sepasang suami istri yang tinggal di wilayah pendudukan Istrael di West Bank. Serangan ini diduga dipicu oleh serangkaian bentrokan pada bulan September antara personil keamanan Israel dengan pemuda Palestina di wilayah timur Jerusalem di kawasan mesjid Al Aqsa yang merupakan kawasan tersuci ketiga bagi umat Islam sekaligus juga merupakan kawasan tersuci bagi Yahudi yaitu yang dikenal dengan Temple Mount.
Sampai hari ini gelombang serangan dengan menggunakan pisau ini telah memakan korban sebanyak 41 orang dari pihak Palestina dan 7 dari pihak Istrael. Diduga penyebab utama gelombang serangan ini bermula dari diperketatnya pihak Palestina untuk memasuki kawasan mesjid Al Aqsa.
Hari Sabtu lalu terjadi 3 serangan serangan dengan menggunakan pisau di wilayah pemukiman Yahudi di wilayah pendudukan Israel West Bank. Di wilayah ini terdapat sebanyak 500 penduduk Yahudi dengan pengamanan yang super ketat dari pihak keamanan Istrael. Di wilayah ini juga terdapat sebanyak 200 ribu penduduk Palestina. Serangan ketiga terjadi di wilayah dekat pos pemeriksaan pintu masuk di Jerusalem Timur dan serangan kelima juga terjadi di wilayah dekat pos pemeriksaan lainnya.
Gelombang serangan dengan menggunakan pisau ini diduga merupakan cara baru pejuang Palestina melawan pendudukan Israel. Cara serangan ini tentu saja sangat merepotkan pihak keamanan Israel karena serangan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja terhadap penduduk Istrael di wilayah yang didudukinya.