Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tren Baru Mengkonsumsi Sayuran Fermentasi

2 September 2015   05:00 Diperbarui: 2 September 2015   06:58 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Budaya dan tren mengkonsumsi sayuran fermentasi kini menjadi pembicaraan hangat.

Dalam majalah Voque edisi bulan ini Susie Rushton membahas bagaimana makanan fermentasi seperti teh fermentasi kombucha menjadi tren dunia karena fungsinya yang sangat bersahabat dengan bakteri 'baik' dalam saluran pencernaan kita.

Tidak hanya teh fermentasi ini saja yang menjadi populer, namun makanan fermentasi lain dari Asia seperti tempe dan kimchi juga menjadi tren budaya mengkonsumsi makanan sehat.

Semakin populernya makanan fermentasi ini seolah memutar kembali waktu ke era dimana makanan tradisional ketika itu sangat populer setelah dunia dilanda demam industri makanan modern selama 50-100 tahun terkhir ini.

Tidak dapat dipungkiri bahwa makanan fermentasi sangat kaya dengan zat nutrisi dan juga bersahabat dengan bakteri 'baik' dalam saluran pencernaan kita yang pada umumnya kelebihan ini tidak dimiliki oleh makanan modern.

Dalam buku Wild Fermentation dan juga The Art of Fermentation karya Sandor Katz yang menjadi best seller menyajikan cerita yang sangat menarik tentang makanan fermentasi ini.

Dia bercerita bagaimana dia pada tahun 1993 didiagnosa menderita HIV. Sejak itu dia secara rutin mengkonsumsi makanan fermentasi dan sampai saat ini dia masih dpat menjalai hidupnya dengan sehat. Dalam hal ini dia menekankan bahwa HIV dalam tubuhnya memang masih ada, namun dengan mengkonsumsi makanan fermentasi dia lebih sehat.

Dia menceritakan bahwa sebelum adanya lemari es secara tradisional manusia mengawetkan makanan dengan cara memfermentasinya. Melalui fermentasi ini bakteri akan mengawetkan makanan dengan cara menciptakan lingkungan dimana pH yang rendah ini akan membunuh bakteri berbahaya yang juga berakibat pada rusaknya makanan. Di era makanan modern hanya yoghurt yang mengandung bakteri bersahabat yang paling banyak adalah yoghurt.

Perlu diketahui bahwa diperlukan waktu 2-3 minggu bagi bakteri lactobacillus untuk memfermentasi sayuran seperti kol, wortel maupun sayuran lainnya.

Tidk pelak lagi tren mengkonsumsi makanan fermentasi untuk menunjang kebugaran dan cara makan yang lebih sehat telah memutar jarum jam ke era dimana peran bakteri lactobacillus menjadi andalan untuk mengubah makanan biasa menjadi makanan super yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita.

Sumber : The Australian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun