Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Australia Dilanda Krisis Narkoba

6 Juli 2015   07:38 Diperbarui: 6 Juli 2015   07:46 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ken Lay ketua Task force perang melawan narona Ausyralia. Photo  : http://resources1.news.com.au

Kemaren, secara terbuka ketua task force perang melawan narkoba bentukan Perdana Mentreri Australia Tony Abbott yang juga mantan Kepala kepolisian Victoria Ken Lay menyatakan bahwa Australia saat ini dilanda krisis narkoba dan menghimbau kepada masyarakat Australia untuk menyadari bahwa masalah ini adalah masalah bersama. Tanpa bantuan masyarakat maka masalah ini akan sulit untuk diatasi mengingat angka pengguna narkoba tahun 2013-2014 telah mencapai rekor tertinggi.

Kan Lay menyatakan bahwa untuk memerangi narkoba terutama jenis ekstasi yang dinamakan “Ice” Crystal Methamphetamine memerlukan tindakan tidak hanya memenjarakan para pengedar dan pemasok dan melakukan rehabilitasi bagi penggunanya saja. Pemerintah Australia perlu membangun lebih banyak lagi penjara dan ribuan fasilitas rehabilitasi bagi pencandu narkoba. Menurutnya masalah narkoba ini sangat rumit dan tidak mudah diatasi.

Kekhawatiran dan pernyataan Ken Lay ini memang sangat beralasan karena dalam 12 bulan terakhir saja terdapat pengguna Ice sebanyak 200 ribu orang. Lebih dari 60% geng kriminal yang paling berpengaruh di Australia terlibat dalam pengedaran Ice ini. Dampak dari penggunaan Ice ini seperti tindakan kriminal dan kekerasan lainnya yang terjadi di masyarakat yang semakin meningkat akhir-akhir ini terkait dengan penggunaan narkoba dan sudah pada tahap membuat resah masyarakat.

Walaupun telah dilakukan penyitaan besar-besaran tampaknya gelombang krisis narkoba yang menimpa Australia tidak mereda. Photo : AFP

Pihak kepolisian Australia memang telah melakukan penangkapan dan penyitaan Ekstasi jenis Ice ini secara besar-besaran , namun tampaknya harga Ice ini tetap stabil. Akhir tahun lalu pihak kepolisian menyita sebanyak 10 ton ekastasi jenis Ice yang diperkirakan senilai $3,6 Milyar atau setara dengan  2 kali lipat dari anggaran tahunan kepolisian Australia Federal Police (AFP). Pengeluaran pemerintah Australia untuk menanggulangi kecanduan dan krisis narkoba ini semakin meningkat setiap tahunnya. Sebanyak 2/3 dari anggaran kemananan yang sebesar $1,7 Milyar dihabiskan untuk menganggulangi krisis narkoba ini.

Menurut pihak kepolisian Australia krisis narkoba ini ini sudah menyebar sangat luas dan merambah ke keluruh lapisan masyarakat termasuk militer dan olahragawan. Penggunaan narkoba di personel angkatan laut Australia saat ini masih dalam tahap penyelidikan pihak yang berbewang. 

Hasil penyelidikan pihak ABC mengidikasikan bahwa dalam 2 tahun terakhir telah terjadi kasus bunuh diri sebanyak 5 kali di Pangkalan angkatan laut Australia HMAS Striling.  Salah satu personel angkatan laut yang bunuh diri terindikasi meninggal karena  overdosis menggunakan narkoba.

Pelatih AFL Adelaide Phil Walsh yang meninggal bebrapa hari lalu akibat pertengkaran dengan anaknya. Photo: The Australian

Cerita tragis yang baru-baru ini terjadi yang menimpa mantan pemain rugby AFL terkenal yang sekarang menjadi salah satu pelatih terbaik Australia. Pelatih AFL ini meninggal beberapa hari yang lalu akibat pertengkaran dengan anaknya sendiri. Pertengkaran yang berujung maut ini tidak hanya memakan korban sang pelatih, namun melukai juga istrinya atau ibu dari yang diduga sebagai pelakunya. Pelaku ini menggunakan pisau melukai ayah dan ibunya sendiri. Saat ini pihak kepolisian Australia sedang mendalami kasus ini dan melakukan penyelidikan yang mendalam apakah  si anak terkait dengan narkoba.

Sebagai catatan Australia memang tidak memberlakukan hukuman mati bagi pengedar ataupun bandar narkoba.  Mungkin hal inilah yang membuat tidak adanya efek jera bagi pengedar narkoba baik yang berskala nasional maupun internasional yang disinyalir sedang beroperasi di Australia.  Hal lain yang memperluas perdagangan narkoba di Australia adalah harganya yang ratusan kali lebih mahal jika dibandingkan dengan harga ditempat asalnya di luar Australia.

Sumber : The Australian, abc.net.au

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun