Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Reynold Poernomo Masuk 9 Besar MasterChef Australia 2015

30 Juni 2015   07:44 Diperbarui: 30 Juni 2015   08:13 6791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reynold Poernomo calon MasterChef Australia 2015 kelahiran Surabaya.  Photo: http://www.radioaustralia.net.au

Ada hal yang menarik pada ajang MasterChef Australia 2015 kali ini yang mendapat pemberitaan yang sangat massif dan sangat populer  ini. Disamping kualitas calon MasterChef, drama, dan keahlian yang disajikan di ajang perlombaan masak nasional yang disiarkan dari hari Minggu sampai dengan hari Kamis ini di berbagai stasiun TV ini, MasterChef juga menghadirkan juri dan Chef terkemuka dunia dari berbagai macam jenis makanan seperti Asia, Eropa, Timur Tengah dll, demikian juga para spesialis Chef dunia yang bereputasi internasional dalam bidang makanan pembuka (Entrée), Makanan utama (Main Course) dan juga makanan penutur (Dessert).

Para juri Chef kelas dunia pada acara MasterChef Australia 2015. Photo : http://resources1.news.com.au

Berbagai tantangan yang diberikan kepada peserta dengan batasan waktu memasak, batasan bahan, serta tantangan membuat makanan dari bahan yang "tidak biasa" diharapkan para calon MasterChef Australia tahun 2015 ini berhasil berkreasi dan menuangkan idenya dalam bentuk makanan yang tidak saja indah dipandang mata melainkan juga enak rasanya.

Kini ajang kompetisi ini sudah mendekati ujung periode kompetisi. Dimulai dengan seleksi yang sangat ketat berhasil diseleksi 24 calon MasterChef dari kalangan masyarakat biasa dengan berbagai latar belakang profesi  untuk masuk dalam babak final. Kini calon MasterChef yang masih bertahan di ajang ini hanya 9 orang calon yang tentunya memiliki keahlian dan talen khusus dalam memasak.

Salah satu kandidat yang malam tadi masuk dalam babak eliminasi adalah Reynold Poernomo yang merupakan salah satu peserta kelahiran Surabaya,  Indonesia. Dari awal dimulainya ajang ini Reynold memang tidak pernah masuk dalam babak eliminasi, karena memang dia memiliki keahlian khusus yang cukup memukau para juri.

Namun pada tantangan sebelumnya yang hanya diberi waktu 45 menit saja untuk memasak masakan Asia, Reynold tidak berhasil menampilkan kemampuannya dengan maksimal. Saat itu dengan tantangan masakan Asia, dia memilih untuk memasak rendang dan sambal. Masalah muncul ketika waktu yang diberikan sangat terbatas. Walaupun telah menggunakan pressure cooker namun konsistensi dan tingkat kematangan daging rending yang dibuatnya tidak memuaskan juri. Akibatnya rendang dan sambal yang dibuatnya masuk ke dalam 3 peserta dengan nilai terbawah yang mengharuskan dia masuk ke dalam babak eliminasi bersama dua calon MasterChef lainnya

Forbidden Fruit karya spektakuler Reynold yang diacungi jempol oleh para juri. Photo: http://resources1.news.com.au

Karya-karya Reynold di ajang MasterChef Australia 2015. Photo: http://images.tenplay.com.au

 

Karya-karya Reynold di ajang MasterChef Australia 2015. Photo: http://images.tenplay.com.au

Karya-karya Reynold di ajang MasterChef Australia 2015. Photo: http://images.tenplay.com.au

 

Karya-karya Reynold di ajang MasterChef Australia 2015. Photo: http://images.tenplay.com.au


Pada babak eliminasi malam tadi, Reynold berhasil keluar dari lubang jarum ketika diberikan tantangan meniru resep makanan penutup (dessert) yang spektakuler hasil kreasi Chef dunia  pemegang gelar Juara dessert Asia sebanyak 2 tahun berturut-turut yang bermukim di Singapura.

Malam tadi walaupun Reynold membuat kesalahan penyajian dengan mamasukkan salah satu dari 10 elemen yang harus dibuatnya untuk menyajikan dessert tersebut ke dalam bola menyerupai manggis yang diisi dengan berbagai eleman termasuk yoghurt dll. Seharusnya elemen tersebut disajikan di luar bola bukan di dalam bola. Namun karena rasa dessert yang dihasilkannya dinilai yang paling enak akhirnya bukan Reynold yang dieliminasi dari MasterChef.

Reynold ketika sedang berlaga menunjukkan keahlian memasaknya di ajang MasterChef Australia 2015. Photo: http://soktau.com

Kini Reynold yang dikenal jagoan dalam membuat dessert telah masuk kedalam 9 besar MasterChef Australia 2015. Karya spektakulernya yang diberi nama forbidden fruit di ajang MasterChef sudah sangat terkenal, desser berbentuk buah tersebut jika dibelah akan menampilkan berbagai lapisan coklat dan lelehan saus strawberry yang memukau.  Menurut para juri kreasi spektakuler Reynold ini disamping tampilannya yang spektakuler, juga rasanya yang luar biasa.

Semoga pengalaman Reynold di bawah tekanan dalam babak eliminasi dapat menempa mentalnya yang sempat goyang pada saat mengikuti babak elminasi karena selama ini dia tidak pernah masuk dalam posisi tersebut.

Reynold berhasil lolos dari lubang jarum pada babak eliminasi malam tadi. Photo: http://resources3.news.com.au

Reynold pemuda imut-imut yang berpenampilan sederhana dengan bahasa Inggrisnya yang sudah seperti bule ini lahir di Surabaya dari orang tua yang berbisnis restoran. Jadi memang dunia masak memasak tidak asing lagi baginya. Pada usia 6 tahun pindah ke Australia mengikuti kedua orang tuanya dan juga 3 saudaranya untuk membuka bisnis makanan Indonesia di Australia.

Reynold bersama dua kakaknya Arnold dan Ronald yang semuanya jagoan masak. Photo : http://cdn.mamamia.com.au

Keberadaan Reynold di ajang MasterChef Australia 2015 ini memang berdampak terhadap nama baik  Indonesia.  Di berbagai ajang perlombaan nama Indonesia disebut berkali-kali sebagai dasar masakan yang dikreasikan oleh Reynold.  Bahkan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia turut mempromosikan Reynold  terkait dengan Indonesia.

Mimpi utama Reynold adalah membuka restoran sendiri yang mengkhususkan pada dessert dan cocktail. Selamat berjuang dan mencapai cita-cita Reynold

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun