Susu oat biasanya dibuat dari berbagai macam oat, air dan tepung oat, oleh sebab itu, susu oat memiliki kandungan protein yang sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu almond dan susu beras dan tentunya kandungan gulanya jauh lebih rendah. Susu oat juga mengandung lemak yang rendah, kaya akan serat serta mengandung beta glucans yang berfungsi menurunkan kolesterol.
Walaupun mengandung rendah gula, namun susu oat mengandung karbohidrat yang cukup tinggi yaitu 30g per saji. Oleh sebab itu, susu oat tidak dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang memiliki masalah kelebihan berat badan dan gula darah. Disamping itu jika kita alergi dan tidak toleran terhadap gluten, maka dianjutkan untuk tidak mengkonsumsi susu oat ini.
Jika anda memutuskan untuk mengkonsumsinya, maka pilih jenis susu oat yang diperkaya dengan kalsium dan protein dan jenis yang tidak ditambahkan gula.
Susu kedele
Susu kedele yang dibuat dari bijian kedele ini mengandung protein asal tanaman yang tertinggi, yaitu sekitar 5-10 g per saji (setara dengan susu sapi). Memang banyak isu kontroversial terkait dengan susu kedele ini, terutama yang menyangkut isoflavon (jenis phytoestrogen) yang dipercaya dapat mencegah kanker. Di lain pihak ikatan kanker dunia merekomendasikan agar bagi wanita yang menderita kanker payudara dianjurkan untuk membatasi konsumsi susu kedele.
Dianjurkan untuk memilih merek susu kedele yang diperkaya akan kalsium yang mengandung 300mg kalsium per 250 ml susu kedele dan pilih jenis yang tidak ditambah gula. Disamping itu pilih susu kedele yang dibuat dari biji kedele bukan yang dibuat dari isolate protein kedele.
Susu beras
Susu beras yang ada di pasaran umumnya dibuat dari beras merah dan air. Susu beras umumnya tidak menimbulkan masalah alergi, oleh sebab itu, susu beras menjadi pilihan bagi orang yang mengalami masalah alergi terhadap laktosa dan kacang-kacangan.