Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

“Gun Culture” vs Pembunuhan Massal di Amerika

23 Juni 2015   06:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:40 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 1963 ketika presiden John F. Kennedy berkabung atas kematian 4 gadis akibat pengeboman berlatar belakang rasial supremasi kulit putih di sebuah gereja di Birmingham Alabama, dia menyatakan harapannya bahwa peristiwa ini hendaknya menjadi peringatan kepada masyarakat Amerika bahwa kebencian rasial dan ketidakadilan sosial serta kekerasan merupakan tindakan yang tidak dapat ditolelir di Amerika. Sayangnya peristiwa yang bermotif sama yang terjadi di gereja Charleston ini terulang kembali.

Tentunya peristiwa penembakan yang baru-baru ini terjadi disamping menunjukkan kegagalan upaya pengetatan kepemilikan senjata di masala lalu, peristiwa tentunya akan memicu kembali perdebatan sengit tentang keinginan masyarakat agar kepemilikan senjata api ini dapat dikontrol lebih ketat lagi. Jika upaya ini tidak berhasil juga maka “gun culture” ini akan mengubah Amerika mejadi negara “Out Law” seperti halnya yang pernah dituangkan oleh Hollywood dalam sebuah filmnya.

Sumber : The Australian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun