Truffle hitam jamur kelas atas seharga Rp. 30 juta per kg. Photo: http://ffaasstt.swide.com
Penampakan Jamur kelas atas ini memang tidak terlalu menarik. Truffle hitam yang nama latinnya Tuber melanosporum berbentuk seperti buah leci dengan permukaan hitamnya yang kasar. Namun demikian karena langkanya jamur ini dan juga sulitnya untuk mebudidayakannya, maka truffle tercatat sebagai jamur termahal di dunia saat ini. Truffle hitam dihargai AUD$3000 (atau setara dengan Rp. 30 juta per kilo nya), sedangkan truffle putih dengan nama latin Tuber magnatum harganya mencapai AUD$12.000 (atau setara dengan Rp 120 juta) per kilonya.
Truffle yang merupakan jamur kelas atas yang biasanya disajikan di restoran kelas atas dunia ini memang tergolong langka, sebab secara alami jamur ini hanya tumbuh dengan cara melakukan simbiosis dengan akar pohon oak dan hazel saja. Sampai saat ini kalaupun berhasil melakukan budidaya, jamur ini harus ditumbuhkan di habitat alamiahnya yaitu di hutan pohon oak atau hazel dengan kondisi lingkungan yang sangat spesifik.
Pada umumnya jamur ini tumbuh secara alami di hutan-hutan tertentu di negera-negera Eropa, seperti Perancis dan Italia. Cara memanennya pun juga tergolong unik dan sulit, sebab jamur ini tumbuh di dalam tanah. Biasanya para pemanen jamur ini menggunakan anjing dan babi yang telah dilatih secara khusus untuk menemukan jamur ini di bawah tanah. Jadi tanpa bantuan anjing atau babi maka orang akan sangat sulit untuk menemukan jamur ini.
Â
Penggunaan jamur ini dalam makanan memang hanya cukup sedikit saja, karena lebih kepada pembangkit aroma dan rasa. Satu butir jamur truffle seberat 20-30 gram cukup digunakan untuk menjamu 6 orang. Sehingga jika truffle ini dicampur dengan pasta atau makanan lainnya maka kita paling tidak harus merogoh kocek sebesar $50 (setara Rp. 500 ribu).
Cara terbaik untuk menyajikan jamur yang unik ini adalah menyajikannya paling lama satu hari setelah dipanen. Cara menyajikannya pun tergolong, yaitu cukup dengan memarut jamur ini menjadi potongan sangat tipis dan meletakkan lembaran tipis ini di atas makanan atau dengan menaburkan bubuk kasar hasil parutan  jamur ini.
Â